Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Minta Tambah Kapal Perang, Nelayan Natuna Harap Adanya Patroli Keamanan 24 Jam di Perairan Natuna

Dedi mengungkapkan, akhir-akhir ini di perairan Natuna Utara, ikan sedang banyak-banyaknya. Hal itu yang membuat kapal asing datang ke Natuna.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Minta Tambah Kapal Perang, Nelayan Natuna Harap Adanya Patroli Keamanan 24 Jam di Perairan Natuna
Tangkap Layar Siaran Langsung Trans 7
Video kapal cost guard China usir kapal nelayan Indonesia di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. 

"Dari tahun 2004, kapal asing tahun 2000-an banyak (berada di perairan Natuna)," ucap Dedi.

Setelah itu, Dedi dan nelayan di Natuna merasakan berkurangnya nelayan asing di tahun 2017 dan 2018.

"Tahun 2017 dan 2018 berkurang. Tahun 2019 (kapal asing) mulai berani lagi," ucapnya.

Dedi menyebut kapal yang digunakannya jauh lebih kecil dibandingkan kapal asing yang sering berada di wilayah Natuna Utara.

"Kapal saya 7 ton sering berhadapan dengan kapal dari China dan Vietnam. Kapal mereka antara 50 ton hingga 100 ton," ujarnya.

Nelayan Natuna Paham Batas

Dedi menyebutkan ia dan juga nelayan di wilayah perairan Natuna memahami batas wilayah perairan tersebut.

Berita Rekomendasi

Sebab, banyak kapal yang sudah dilengkapi alat untuk mengetahui koordinat lokasi.

"Nelayan di wilayah Natuna sudah mengetahui batas-batas wilayah," ucapnya.

Respons Presiden

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Sementara itu, Presiden Jokowi telah menunjukkan sikap tegasnya.

Jokowi menyebut tidak ada tawar-menawar soal kedaulatan Indonesia.

"Bahwa tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," tegas Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/1/2020) dikutip dari Kompas.com.

Jokowi pun langsung terbang menuju perairan Natuna, Rabu (8/1/2020).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas