VIRAL Pesan Waspada Tersetrum saat Perbaiki Listrik di Rumah dengan Atap Baja Ringan, Ini Kata PLN
Viral pesan berantai risiko tersetrum listrik saat membetulkan instalasi rumah dengan atap baja ringan, berikut penjelasan PLN
Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesan berantai yang menginformasikan kisah seseorang yang meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat membetulkan jaringan listrik rumah degan konstruk atap baja ringan viral di media sosial
Pesan tersebut dibagikan secara berantai melalui orang per orang maupun di bagikan di sebuah Grup WhatsApp.
Diceritakan pada pesan berantai tersebut, terdapat imbauan untuk berhati hati kepada seseorang yang memiliki rumah dengan kontruksi kerangka baja ringan.
Disaat terdapat gangguan kelistrikan pada bagian yang dekat dengan kontruksi baja ringan tersebut, maka disinyalir kontruksi baja ringan itu terdapat atau teraliri aliran listrik.
Saat seseorang menyentuh kontruksi baja ringan yang didalamya terdapat aliran listrik, tanpa disadari itu akan mengakibatkan sesorang tersengat listrik dan bisa berakibat fatal hingga meninggal dunia.
Berikut isi pesan perantai itu:
"Untuk sekedar informasi, bagi yg rumahnya menggunakan kerangka baja ringan agar selalu berhati hati dalam memperbaiki IKR listrik.
karena sudah terbiasa membetulkan kabel listrik di rumah dengan konstruksi kayu, lupa ketika rumah yang akan diperbaikinya baja ringan.
Artinya jika ada tikus yang merusak kabel dan nempel dikonstruksi baja ringan maka seluruh konstruksi tersebut sudah dialiri listrik.
Naik ke langit-langit, dengan ceria, ringan hati. Tiba-tiba terdengar suara lirih: Allahu Akbar.
Setelah itu sunyi, dan tidak turun-turun.
Barulah teman-teman yang lain sadar. Teman tersebut sudah meninggal.
Kalau seluruh konstruksi baja ringan, maka seluruh baja yang terkait pasti dialiri listrik, mau ke kanan mau ke kiri, mau ke atas mau ke bawah seluruhnya berlistrik,".
Sampai sekarang, belum jelas asal muasal pesan tersebut, apakah benar kisah itu, dan siapa yang pertama kali mengirimkan pesan tersebut.
Namun menanggapi adanya potensi peristiwa tersetrum oleh aliran listrik, Tribunnews telah menghubungi Manajer UP 3 PLN Wilayah Surakarta.
Saat dihubungi Selasa, (7/1/2020) Manajer UP 3 PLN Wilayah Surakarta Ari Prasetyo Nugroho mengatakan pada dasarnya listrik dapat mengalir pada benda-benda yang dapat menghantarkan listrik atau sering disebut dengan konduktor.
Contoh-contoh alat atau material yang dapat menghantarkan listrik yaitu air, besi, baja, alumunium, kayu yang basah, tembaga dll.
"Untuk masalah kelistrikan, dapat disampaikan bahwa listrik mengalir melalui penghantar listrik. Contoh penghantar listrik adalah air, besi, baja, aluminium, kayu yang basah, tembaga dll," kata Ari Prasetyo.
Ari melanjutkan, apabila terdapat isolasi dari kawat listrik yang terkelupas dan mengalami kebocoran hingga mengenai salah satu benda yang dapat mengghantarkan listrik maka aliran listrik akan mengalir ke material tersebut.
Itu sebabnya orang bisa tersengat listrik ketika menyentuh material atau benda yang terdapat aliran listrik di dalamnya.
Ari memberi saran, untuk memperbaiki sistem kelistrikan, terutamanya yang berada di atas loteng, asbes, sebaiknya sistem aliran listrik rumah / gedung di matikan terlebih dulu.
"Untuk memperbaiki loteng, asbes sebaiknya aliran listrik dimatikan terlebih dahulu dengan melepas sekering/MCB di rumah," ujar Ari.
Selain itu, jika masyarakat mengalami gangguan atau permasalahan sistem kelistrikan, Ari menyarankan masyarakat untuk menghubungi PLN terdekat.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)