Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran-Amerika Serikat Kian Memanas, Menteri Luar Negeri Imbau WNI di Iran dan Irak Selalu Waspada

Menteri Luar Negeri mebghimbau para WNI yang berada di Iran,Irak dan sekitarnya untuk selalu waspada melihat memanasnya ketegangan antara Iran-Amerika

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Iran-Amerika Serikat Kian Memanas, Menteri Luar Negeri Imbau WNI di Iran dan Irak Selalu Waspada
Tribunnews.com/ Larasati Dyah Utami
Menlu, Retno Marsudi (tengah) di Kantor Kemlu, Kamis (26/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi memberikan himbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Iran, Irak dan sekitarnya untuk berhati-hati pasca memanasnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. 

Himbauan ini berupa rilis yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Kementrerian Luar Negeri sudah mengeluarkan rilis yang intinya meminta semua warga Indonesia yang berada di kawasan tersebut untuk terus waspada," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Kamis (9/1/2020).

Ia juga meminta agar para  WNI segera menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kedutaan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) jika memerlukan bantuan.

Wanita kelahiran Semarang itu juga menambahkan bahwa rilis yang dikeluarkan Kemenlu sudah terdapat hotline perwakilan-perwakilan Indonesia yang ada di wilayah tersebut tidak hanya di Teheran, Baghdad tapi juga diwilayah-wilayah sekitarnya.

Menurutnya jika berbicara jumlah, WNI yang terdapat dikawasan tersebut berjumlah lebih dari 1 juta orang. 

BACA JUGA : Iran Vs Amerika Memanas, Mantan Dubes RI untuk Iran: Jenderal Terbunuh Konsekuensinya Perang

Berita Rekomendasi

"WNI kita memerlukan bantuan karena sekali lagi kita yakin kalau kita bicara kawasan maka jumlah WNI kita lebih dari 1 juta," ungkapnya. 

Sebelumnya, Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia, Abdul Muta'ali turut berkomentar terkait Iran yang memborbadir pangkalan militer Amerika Serikat di Irak, dengan puluhan rudal pada Rabu (8/1/2020) dini hari.

Menurutnya, ini merupakan pemenuhan janji Iran untuk membalas dendam kepada Amerika Serikat, usai pimpinan militer Iran, Qassem Soleimani dibunuh.

Mengingat, Qassem Soleimani merupakan tokoh penting dan tokoh yang berbahaya bagi AS.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Kabar Petang yang dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (9/1/2020).

"Kalau Amerika Serikat punya Rambo, maka Rambo Iran itu Qassem Soleimani," kata Abdul.

"Sejak 2011-2018 tidak kurang dari 1500 tentara Amerika Serikat di Iran dan Suriah ini bisa tewas ditangan beliau (Qassem Soleimani)," imbuhnya.

BACA JUGA : Kepala Rudal Ditemukan di Dekat Pesawat Berpenumpang 176 Orang yang Jatuh di Iran

"Bahkan prestasi terbesar dari pasukan Quds yang bergerak memang untuk keamanan Iran di eksternal adalah 2019 ini ketika dapat membumi hanguskan ISIS," jelasnya.

Sehingga menurut Abdul, ini membuat negara Paman Sam ini cukup geram dengan kehadiran Qassem Soleimani yang merupakan tokoh berbahaya.

Pernyataan Abdul ini lantas memancing pertanyaan dari pembawa acara program tersebut.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Khusus Iran.
Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Khusus Iran. (tasnimnews)

"Tapi ternyata ini bukan isapan jempol semata, Iran dengan jelas dan tegas langsung membombardir pagar landasan Amerika Serikat di Baghdad,"

"Berani sekali Iran melakukan hal tersebut kepada Amerika yang mengklaim kami yang terkuat dalam segi senjata alutsista?" tanya pembawa acara.

Abdul mengungkapkan bahwa Iran tentu memiliki alasan yang kuat.

BACA JUGA : Menteri ESDM: Ketegangan AS-Iran Reda, Harga Minyak Sudah Turun

"Bahkan ketika pemakaman Qassem Soleimani senin lalu, ia (Iran) mengatakan akan memberikan hadiah Rp 1,1 triliun bagi mereka yang bisa menangkap (Donald Trump). Itu angka yang fantastis," imbuhnya. 

"Iran mengatakan demikian tanpa alasan yang lemah," kata Abdul.

"Mereka memiliki kapasitas, selain alutstita mereka memiliki pasukan cyber yang luar biasa," tegasnya.

Sehingga dengan kata lain, Iran telah memiliki perhitungan sendiri saat akan melakukan aksi balas dendam dengan Amerika Serikat. (*)

(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas