TNI Pastikan Kapal Nelayan China Bergerak ke Utara Tinggalkan ZEE Indonesia
Pasukan TNI kemudian memastikan kembali keluarnya kapal China tersebut dengan pemantauan menggunakan kapal CN 235 TNI AL.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Satu, Laksamana Madya Yudo Margono, memastikan kapal-kapal nelayan China telah bergerak meninggalkan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau.
Yudo mengungkapkan kapal-kapal tersebut terpantau telah bergerak menuju ke utara.
"Hasil patroli dari Boeing terdeteksi kapal-kapal ikan China yang kemarin melakukan penangkapan ikan sudah bergerak ke utara, keluar dari ZEE Indonesia," ujar Yudo di Markas Kogabwilhan I, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
Baca: Bakamla Sebut Kapal Indonesia Tak Miliki Senjata, Najwa: Bagaimana Mau Mepet Kalau Cuma Keris?
Baca: Fadli Zon Tanggapi Sikap Santai Prabowo Soal Klaim China atas Natuna: Sudah Pasti Kita Kalah
Pasukan TNI kemudian memastikan kembali keluarnya kapal China tersebut dengan pemantauan menggunakan kapal CN 235 TNI AL.
Hasilnya hingga Kamis (9/1) pagi tidak ditemukan kapal-kapal tersebut di kawasan ZEE Indonesia.
Meski begitu, Yudo mengakui bahwa masih ada kapal-kapal coast guard China di kawasan ZEE Indonesia.
Namun, kapal-kapal coast guard tersebut tidak melakukan kegiatan pengawalan terhadap para nelayan China.
"Kapal ikannya sudah betul-betul keluar dari ZEE Indonesia. Yang masih ada disitu ada kapal-kapal coast guard, kapal coast guard tersebut karena tidak mengawal kapal-kapal ikannya ya mereka boleh bebas manuvernya di ZEE Indonesia, ingat bukan di laut teritorial," tutur Yudo.
Yudo mengatakan kapal-kapal coast guard China tersebut kemungkinan melakukan lintas damai. Sejauh ini, kapal coast guard tersebut tidak melakukan manuver di kawasan ZEE Indonesia.
"Mungkin lintas damai atau apa karena jalannya mereka berjalan terus. Jadi tidak mondar mandir tapi terpantau saya lihat jalannya menuju daerah Malaysia, perbatasan Malaysia. Jadi jalannya lurus terus mereka itu, tidak bermanuver. Kemungkinan bisa lintas damai," pungkas Yudo.