Jokowi Ingin Transportasi Umum di Ibu Kota Baru Tanpa Pengemudi
Jokowi meminta moda transportasi umum di kawasan ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bersistem autonomous
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Jokowi menyebut ibu kota negara Indonesia nanti menjadi kota berteknologi muktakhir.
Baca: KPU Sudah Berikan Surat Pengunduran Wahyu Setiawan ke Jokowi
Selain itu, IKN juga menjadi wadah bagi inovasi, kreativitas, dan ramah lingkungan, serta menjadi tempat yang memberikan kebahagiaan bagi penduduknya.
“Energi terbarukan dan teknologi yang bersih akan menghasilkan kehidupan berkelanjutan bagi pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki 1,4 juta pegawai negeri sipil pusat dan apabila digabung dengan keluarganya, akan ada sekitar 6 juta sampai 7 juta orang yang akan pindah ke IKN.
Baca: Saat Jokowi di Abu Dhabi, Dapat Inves Rp 314 Triliun hingga Usul Putra Mahkota Jadi Dewan Pengarah
“Kita tidak ingin hanya membangun ibukota administratif dengan skala kecil, tapi kita ingin membangun kota smart metropolis karena populasinya akan 3 kali lipat populasi Paris, 10 kali lipat populasi Washington DC, bahkan akan menyamai populasi New York dan London,” ujar Jokowi.
Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya gaya hidup urban di abad ke-21 yang rendah karbon dan bertanggung jawab secara lingkungan.
Baca: Presiden Jokowi akan Jadi Pembicara Kunci di Abu Dhabi Sustainable Week
Menurutnya, pembangunan ibu kota baru juga merupakan salah satu solusi pemerataan pembangunan di Indonesia,
“Di negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, konsep pemerataan pembangunan sangat diperlukan sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini yang kami namakan Indonesia sentris,” ucap Jokowi.
Permintaan Jokowi kepada Putra Mahkota Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed untuk menjadi ketua dewan pengarah pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan, permintaan Presiden tersebut sebagai upaya melibatkan semua pihak di dalam maupun luar negeri, dalam membangun ibu kota baru Indonesia di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca: Jokowi Tak Ditilang Meski Lampu Motor Mati Disorot Mahasiwa UKI, Ali Ngabalin Bicara Privilege
Baca: Sebut Ada Pemilu Terselubung Jokowi Vs Anies di 2020, Rocky Gerung: Sudah Pasti!
"Presiden ingin, ibu kota baru jadi persembahan Indonesia untuk dunia. Jadi bukan saja pekerjaannya, investasinya maupun kegiatan di riset teknologi, konservasi lingkungan, Presiden ingin melibatkan negara yang ada di dunia," papar Fadjroel di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Menurut Fadjroel, permintaan Presiden ke Mohamed bin Zayed mendapat respons positif dan akan dibahas secara lebih lanjut ke depannya, terkait teknis struktur organisasinya.
"Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah membangun ibu kota baru dengan konsep yang ditawarkan sebagai kota yang berkelanjutan, yang akan berusia seribuan tahun," papar Fadjroel.