Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri Serahkan Soal Keraton Agung Sejagad ke Kepolisian

Bahtiar mengatakan pihaknya menyerahkan penanganan persoalan Keraton Agung Sejagad ke pihak Kepolisian.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
zoom-in Kemendagri Serahkan Soal Keraton Agung Sejagad ke Kepolisian
Gita Irawan
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar di kantor Kemendagri Jakarta Pusat pada Jumat (17/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengatakan pihaknya menyerahkan penanganan persoalan Keraton Agung Sejagad ke pihak Kepolisian.

Selain itu, ia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat terkait hal itu.

"Sudah ditangani oleh aparat kepolisian setempat. Bahwa viral kan saya juga nonton itu. Ini sudah dicek kami juga sudah koordinasi dengan jajaran Kesbangpol setempat," kata Bahtiar di kantor Kemendagri Jakarta Pusat pada Jumat (17/1/2020).

Baca: Setelah Keraton Agung Sejagat, Kini Muncul Sunda Empire, Sama-sama Klaim Hal Mirip Ini

Baca: Sunda Empire Sudah Terdeteksi Sejak 2018, Postingan Singgung soal Perubahan Vatikan ke Atlantic

Baca: Heboh Kemunculan Sunda Empire, Video Pidatonya Viral : Kalau Tak Gabung, Akan Berutang hingga Kiamat

Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebelumnya Keraton Agung Sejagad hendak dikemas sebagai sebagai sebuah organisasi masyarakat (ormas).

Namun menurutnya, seiring waktu, ada dugaan kuat terdapat pelanggaran hukum dalam kegiatannya.

"Tadinya ini kan mau dibungkus ormas nih ya, kemudian ada kegiatan-kegiatan yang diduga kuat sebenarnya bentuk-bentuk pelanggaran hukum pidana dan seterusnya. Nah ini kita tunggu saja dan percayakan pada kepolisian," kata Bahtiar.

Terkait dengan fenomena serupa lain yang muncul yakni Sunda Empire, Bahtiar mengaku belum mendapat informasi terkait hal itu dan akan segera memeriksa informasi tersebut.

Berita Rekomendasi

Ia pun menegaskan akan memeriksa informasi tersebut dengan betul.

"Saya belum cek, saya belum baca itu. Kalau saya harus cek betul. Jangan-jangan orang-orang kurang sehat. Jangan orang kurang waras Anda respons habis-habisan," kata Bahtiar.

Pada prinsipnya, menurutnya Kemendagri membolehkan masyarakat untuk mengelola organisasi baik di bidang kebudayaan, kemasyarakatan, sosial, dan lainnya selama sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Menurutnya, solusi terkait hak tersebut adalah dengan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal-hal yang ditawarkan oleh kerajaan-kerjaan serupa.

"Kalau kerajaan kan sudah tidak ada. Tapi bahwa hal itu diakui dalam sistem ketatanegaraan kita iya, bahwa adat istiadat setempat dan seterusnya kita hargai. Tapi ini kan aneh timbulnya sekarang. Kemarin-kemarin kemana saja?" kata Bahtiar.

Ia pun belum melihat fenomena tersebut ada kaitannya dengan penyelenggaran Pilkada Serentak 2020.

"Tidak ada. Ini biar nanti kepolisian setempat akan mengekspose hasilnya," kata Bahtiar.

Diberitakan sebelumnya, Setelah heboh kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo beberapa hari lalu, kini ditemukan kerajaan baru lainnya, mulai yang ada di Klaten, Blora hingga viral Sunda Empire.

Belum lama heboh munculnya Kerajaan Agung Sejagat di Purwokerto, publik kini dihebohkan oleh munculnya kerajaan serupa di wilayah Klaten Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas