Sunda Empire Klaim dapat Hentikan Ledakan Nuklir, Rangga: Sedang Bangun Sistem, Kami Punya Uang
Ki Ageng Rangga Sasana menjawab pertanyaan publik soal pernyataannya atas klaim kelompoknya dapat menghentikan ledakan nuklir.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Whiesa Daniswara
"Nggak ada (iuran). Orang punya duit kok iuran, bagaiamana?"
"Punya harta kok," tegasnya saat ditanya host ILC, Karni Ilyas.
Kemudian ia menjelaskan soal keuangan di dalam sistem pemerintahan Sunda Empire.
Rangga memaparkan sistem keuangan Sunda Empire berdasarkan dari tatanan bumi.
"Karena Sunda Empire memiliki tatanan satu pikat alen dan pilen, maka dasar atas cetak uang negara, itu didasarkan atas bumi kedalaman dengan 6.000 km sebanyak hampir 572 juta lebih, itu satu meter adalah boleh cetak uang," ungkap Rangga.
"Di dalam tatanan bumi sebagaimana adalah bank dunia. Itu dengan 2 ton metrik emas dengan harga sekarang konversinya. Itu tatanannya," kata Rangga.
Oleh dasar tersebut, menurutnya manusia di bumi tidak lah perlu untuk membayar sekolah, rumah sakit karena manusia telah dijamin oleh internasional.
"Ini persoalan yang harus kita jalankan. Apalagi ini aset keseluruhan bumi sudah menjadi sertifikat tatanan pewaris bangsa kita," ungkap Rangga.
Di sisi lain, ia menyampaikan Sunda Empire telah menegaskan tidak ada satu pun negara atau pemerintah atas izin Sunda Empire.
Termasuk soal pendirian Indonesia zaman dahulu kala.
"Setelah perang dunia ke II, tidak ada satupun negara atau pemerintah tanpa izin Sunda Empire, sampai itu berlaku," ungkapnya lantang.
Rangga Sasana yang mengaku berpangkat resmi sebagai Letnan Jendral NATO (North Atlantic Treaty Organization) itu juga menyinggung posisi kraton fiktif Agung Sejagat.
Ia menilai, raja fiktif yang bernama Toto Santoso telah menyalahi sistem Sunda Empire dalam pendirian Kraton Agung Sejagat.
"Saudara Toto dengan Kraton Agungnya itu adalah sudah menyalahi aturan di luar sistem Sunda Empire, jadi harus dihukum," kata Rangga.