Lutfi Mengaku Dianiaya hingga Disetrum, Nasir Djamil: Tak Pantas Diperlakukan Seperti Itu
Mendengar kesaksian Lutfi Alfiandi yang mengaku dianiaya oknum polisi hingga disetrum, Nasir Djamil menganggap perlakuan itu tidak manusiawi
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Anggota komisi III DPR RI, M Nasir Djamil turut menyoroti pengakuan Lutfi Alfiandi soal penganiayaan oleh terduga oknum polisi saat dimintai keterangan di Polres Jakarta Barat.
Luthfi Alfiandi adalah pemuda yang fotonya sempat viral saat membawa bendera merah putih di tengah aksi demo menolak RUU KPK pada September tahun lalu.
Dalam kesaksian Lutfi, saat menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ia mengaku mendapat penganiayaan hingga disetrum.
Melihat hal ini, Nasir mengungkapkan jika apa yang dikatakan oleh Lutfi benar adanya, ini merupakan perlakuan yang tidak manusiawi.
Ia juga sangat menyayangkan tindakan tersebut.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program 'Mata Najwa' yang dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/1/2020).
"Kalu benar itu yang dialami oleh Lutfi, berarti ini sangat biadab menurut saya," ujar Nasir.
Nasir juga menghimbau kepada pihak kepolisian agar segera menindak tegas oknum yang melakukan penganiayaan kepada Lutfi
Terlebih saat ini, kepolisian sedang membangun citra yang humanis dilembaganya.
"Karena selama ini kan polisi mengedepankan polisi yang humanis," ujarnya.
"Nah oknum-oknum seperti ini harus diperiksa," imbuhnya.
Nasir juga yakin pasi pihak kepolisian akan mudah melacak atau mencari oknum tersebut.
"Persoalannya tadi waktu dengar cerita Lutfi, ia ditangkap kemudian dibawa, ditutup matanya, dimasukan sebuah tempat, lalu mengalami kekerasan fisik seperti disetrum dan sebagainya, bisa saja misalnya Lutfi tidak tahu (oknum yang melakukan penganiayaan)," jelasnya.
"Tetapi kalau dilacak, pimpinan atau kepala satuan itu sudah tahu siapa yang bertugas pada sat itu," imbuhnya.