Vaksin Virus Corona Belum Diketahui, Beijing Pakai Obat Anti HIV/AIDS: Efektif Tangani Virus Corona
Komisi Kesehatan Nasional Kota Beijing menggunakan obat anti HIV/AIDS untuk mengobati virus Corona.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ke-12 negara tersebut antara lain Cina, Perancis, Jepang, Australia, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
"Sampai sekarang pengobatan yang spesifik (antivirus) yang bisa langsung membunuh Wuhan Corona Virus ini belum ada," ungkap dr.Dirga.
Adapun penanganan terhadap korban atau pasien yang terkena virus Corona hanyalah bersifat supportif saja.
Adapun gejala pasien terjangkit virus Corona salahsatunya yakni mengalami demam di atas 35 derajat.
Menurut dr.Dirga, dugaan kuat sumber virus Corona mematikan layaknya virus SARS yang pernah mendunia pada tahun 2002 silam adalah berasal dari kelelawar dan ular.
Dua hewan tersebut diduga kuat menjadi penyebab adanya virus Corona di antara hewan-hewan lainnya.
Walau demikian, hingga sekarang masih belum diketahui pasti kebenaran atas dugaan tersebut sebab masih dalam penelitian oleh ilmuwan.
Kelelawar Diduga Mengandung Virus Corona
Dilansir Daily Mail, pasar Seafood Huanan, Wuhan, Cina terkenal menjualkan makanan dari binatang-binatang aneh baik dalam keadaan hidup atau mati.
Seorang ahli Epidemologi dari Ecohealth Alliance, Jon Epstein merupakan salah satu yang membantu upaya global selama hampir dua dekade dalam menemukan sumber liar dari virus SARS mematikan yang pernah mewabah di dunia.
SARS diketahui telah dikaitkan dengan berbagai binatang termasuk kelelawar, musang kelapa, dan manusia.
Kasus yang tak jauh berbeda, kelelawar kini diduga mengandung virus Corona.
Namun, para ilmuwan sepenuhnya belum memahami bagaimana cara virus tersebut berpindah dari hewan ke manusia.
Dilansir dari Daily Mail, menurut Jon Epstein, sebelum menginfeksi manusia, kemungkinan pertama kali virus Corona melompat dari mamalia yang belum teridentifikasi.