Dorong Industri Pertahanan Nasional, Jokowi Ingin PT PAL Bisa Penuhi Kebutuhan Kapal Dalam Negeri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin perkembangan industri strategis pertahanan nasional melibatkan BUMN.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin perkembangan industri strategis pertahanan nasional melibatkan BUMN.
Jokowi mengatakan upaya tersebut dalam rangka mendorong kemandirian Indonesia lewat BUMN.
Jokowi menyampaikan hal tersebut usai memimpin Rapat Terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di PT PAL Indonesia, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020).
"Intinya yang pertama kita ingin mengembangkan industri strategis pertahanan kita agar ke depan kita memiliki sebuah kemandirian," kata Jokowi.
Baca: Presiden Jokowi Serahkan 2.020 Sertifikat Hak Atas Tanah di Jawa Timur
Menurut Jokowi, dalam rapat terbatas yang dipimpinnya dibahas juga detail urutab BUMN yang akan didorong.
"Tadi secara detail dibahas mengenai BUMN mana yang terlebih dahulu ingin kita dorong untuk maju dan nanti pada berikutnya BUMN yang kedua, ketiga, dan seterusnya," ucap Jokowi.
Jokowi berharap industri pertahanan menjadi prioritas utama.
Agar industri pertahanan Indonesia menjadi semakin besar.
Baca: Presiden Jokowi Teken PP Pengangkatan Dewas KPK
"Berkaitan dengan pembelian alutsista yang tadi juga sudah saya sampaikan bahwa industri strategis pertahanan kita ini harus diberikan prioritas terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan, Kementerian-kementerian yang lain," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan bagaimana Kementerian Pertahanan, Polri, dan Bea Cukai membeli kapal dari PT PAL Indonesia secara berkesinambungan.
"Dengan begitu diharapkan bukan hanya pesanan untuk 5 tahun, tetapi untuk 15 tahun itu dipastikan ada sehingga ada konsistensi dalam perencanaan, pelaksanaan, untuk membesarkan industri strategis pertahanan. Arahnya ke sana," jelasnya.
Baca: Haris Azhar Minta Jokowi Jangan Mencla-mencle soal Penegakan Hukum
Meski saat ini PT PAL Indonesia telah melakukan ekspor beberapa produk ke luar negeri, Jokowi mengatakan paling penting memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri.
"Pertama pasarnya adalah kita sendiri, Indonesia dulu. Penuhi semuanya. Sisanya ya seperti PT PAL sudah mengekspor ke beberapa negara, saya kira juga bagus, tapi kita sendiri dulu, pasar kita penuhi dulu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.