Logistik Menipis, Diapora Indonesia di China : Supermarket dan Kantin Mahasiswa di Wuhan Masih Buka
Ketua Umum Indonesia Diaspora Network China Yenny Thamrin mengatakan, kebutuhan logistik untuk mahasiswa Indonesia di Wuhan menipis.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnew.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Indonesia Diaspora Network China Yenny Thamrin mengatakan, kebutuhan logistik untuk mahasiswa Indonesia di Wuhan menipis.
Namun sejauh ini ia mengatakan, kebutuhan untuk mahasiswa masih bisa terpenuhi dari KBRI Beijing, supermarket, dan kantin mahasiswa yang masih buka.
WNI di provinsi Hubei ada 244 orang, di mana 93 orang adalah pelajar yang menempuh studi di Wuhan, pusat kasus virus corona pertama menyebar.
"Kami dari Indonesia Diaspora, bersama Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) juga dengan Kemlu, terus memantau setiap hari. Di Wuhan terkendali, mereka sempat kekurangan masker dan makanan tapi KBRI bertindak dan juga pemerintah China, semua terhandle dengan baik, tidak ada masalah," kata Yenny saat dihubungi Tribun, Selasa (28/1/2020).
Baca: UPDATE 16 Negara Positif Diserang Virus Corona, Tewaskan 106 Orang, 4.515 Positif Terinfeksi
Baca: Tambahan Ribuan Tenaga Medis ke Wuhan untuk Tangani Virus Corona Belum Bisa Efektif, Ini Alasannya
Baca: Siaga Virus Corona, Menkes Terawan: 3 RS Siap Tampung WNI dari Wuhan
"Walaupun enggak bisa keluar bebas, tapi supermarket tetap di buka, kantin juga yang harusnya libur itu dibuka untuk mereka. Supplier juga dari KBRI ada dikirim. Kondisi mereka aman, terkendali, dan mereka tidak mengalami kesusahan apapun," lanjut perempuan yang telah menjadi perantau di negeri Panda selama 16 tahun.
Yenny menuturkan, kondisi terkini di Wuhan tidaklah mencekam seperti yang digambarkan.
Ia membenarkan, aktivitas transportasi umum memang dihentikan dan penduduk Wuhan termasuk mahasiswa disarankan agar mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Sekarang sudah tidak termasuk mencekam, karena penduduk di situ di minta pemerintah untuk jangan keluar rumah, kalau di rumah harus ada heather (pemanas ruangan). Jadi virusnya akan mati. Jadi mereka semua di rumah, kalau mereka keluar harus pakai masker," ungkap Yenny.
Sebelumnya, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) menyatakan, seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China terpantau sehat.
Ketua PPIT Wuhan Nur Musyafak mengatakan, kondisi para WNI aman dan tidak ada yang terinfeksi virus corona.
"Semua terpantau sehat," ujar Musyafak melalui pesan singkatnya, Selasa (28/1/2020).
Terkait jumlah WNI, tercatat ada 244 WNI yang terdata hingga Senin (27/1).
Mereka tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, maupun Enshi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.