Roy Suryo: Istri Petinggi Sunda Empire Ditulis Punya 7 Anak, Nikah Saja Belum
Pakar telematika Roy Suryo kian dibikin geram oleh ulah petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar telematika Roy Suryo kian dibikin geram oleh ulah petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.
Baru- baru ini, anak buah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY itu membongkar identitas asli Rangga Sasana yang dinilai banyak merekayasa sejarah.
Roy Suryo sendiri sudah resmi melaporkan keberadaan Sunda Empire kepada Polda Metro Jaya.
Laporan Roy terdaftar dengan LP/350/I/Yan.2.5./2020/SPKT/PMJ/24 Januari 2020.
Baca: Keluraga Nasri Banks Berharap Kasus Sunda Empire Cepat Tuntas : Saya Jadi Malu sama Warga Sini
Baca: Dalami Laporan Roy Suryo, Polri Bakal Panggil Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana
Baca: Sosok Nasri Banks, Petinggi Sunda Empire yang Bakal Dipanggil Polisi sebelum Penetapan Tersangka
"Ini Edi Raharjo alias Rangga Sasana memang 'halunya' lebay dalam silsilah yang dia buat sendiri," kata Roy ketika dikonfirmasi awak media, Senin (27/1/2020).
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, petinggi Sunda Empire Rangga Sasana bahkan pernah mengaku keturunan raja Prabu Siliwangi.
Aksi Rangga itu dilakukannya dengan mengklaim gelar yang dinobatkan kepada keluarganya berasal langsung dari sang raja.
Lebih lagi, diungkapkan Roy bahwa Rangga Sasana sejatinya masih bujang.
Itu ketahuan dengan adanya data yang menyebut calon istri Rangga beranak 7.
"Seolah-olah keturunan Prabu Siliwangi. Nama ayah dan ibunya ditambah- tambahin. Gelar calon istrinya pun sudah ditulis memiliki 7 anak. Padahal nikah saja belum," ungka Roy.
Sebelumnya, unggahan video tentang Sunda Empire sempat beredar di jejaring media sosial pada Kamis (16/1) malam.
Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret.
Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.