Polisi Jerat Perdana Menteri dan Sekjen Sunda Empire dengan Pasal Penyebaran Berita Bohong
Polisi telah menggandeng setidaknya empat ahli yang dilibatkan dalam pemeriksaan kasus tersebut.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana diduga telah melakukan penyebaran berita bohong terkait kekaisarannya itu.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra menyebut pihaknya tengah melakukan pendalaman dalam kasus Sunda Empire itu.
Ia menuturkan polisi telah menggandeng setidaknya empat ahli yang dilibatkan dalam pemeriksaan kasus tersebut.
Diantaranya ahli sosiologi, bahasa, sejarah, hingga ahli sejarah.
"Kepolisian atau pendidik perlu mendengarkan dari empat ahli tersebut," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
"Sehingga nanti mendapatkan kesimpulan yang komprehensif untuk kemudian bisa memutuskan tindak lanjut dari pada fenomena Sunda Empire ini," imbuhnya.
Sampai saat ini, Asep menyebut tengah mengkaji bagaimana keterangan saksi, bukti-bukti yang telah ditemukan serta keterangan dari para ahli tersebut.
Terkait pasal yang dipakai dalam kasus Sunda Empire ini, Asep menyebut perkara ini memenuhi unsur pidana seseuai Pasal 14 dan 15.
Yakni terkait penyebaran berita bohong.
"Untuk proses penyelidikan dan penyidikan ini sementara dugaannya ya ada sebuah bentuk kegiatan yang diduga melanggar ketentuan pidana khususnya Pasal 14 dan Pasal 15," ujarnya.
"Undang-Undang Nomor 1 (tahun) 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terkait dengan dugaan penyebaran berita bohong," imbuhnya.
Sebelumnya, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga petinggi sunda Empire.
Pada kasus ini, polisi telah meningkatkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
Dikutip dari Kompas.com, pada Selasa 28 Januari 2020, polisi telah menetapkan tiga petinggi Sunda Empire sebagai tersangka.
Adapun ketiga tersangka itu yakni perdana menteri Sunda Empire, NB, Kasiar, RRN, dan Sekjen Sunda Empire, Rangga.
Kemunculan Sunda Empire
Sunda Empire yang diduga bermarkas di Bandung ini heboh setelah adanya postingan mengenai "Sunda Empire-Earth Empire" yang diunggah oleh Renny Khairani Miller di Facebook.
Dikutip dari Tribunnews.com, postingannya tersebut, dituliskan mengenai pertemuan Sunda Empire - Earth Empire di Bandung.
Ia menulis, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE,
dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia."
"Masa pemerintahan dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020."
"Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera."
"Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan??" tulis warganet Renny Khairani Miller, Jumat (17/1/2020).
Dalam foto tersebut, terlihat ada sejumlah orang yang mengenakan seragam seperti seragam militer.
Mereka juga mengenakan baret yang warnanya berbeda-beda, ada biru dan hitam.
Klaim Sunda Empire dan Kerajaan Agung Sejagat juga hampir sama, yakni menyebut bila pemerintahan dunia akan segera berakhir.
Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.
Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.
Petinggi Sunda Empire Klaim Dapat Kendalikan Nuklir
Petinggi Sunda Empire, KI Raden Rangga Sasana mengaku pihaknya dapat menghentikan rencana peledakan nuklir.
Pernyataan ini ia sampaikan melalui video yang berdurasi 1.35 menit dan diunggah oleh kanal YouTube Java Timeline.
"Justru keberadaan Sunda Empire adalah melahirkan tatanan bumi dan menyelamatkan keselamatan bumi dan umat keseluruhan,” ujar petinggi Sunda Empire.
"Satu contoh yang saya bilang yang bisa menghentikan atas nuklir agar tidak meledak adalah Sunda Empire," imbuhnya.
"Dan saya akan umumkan itu, segera," jelasnya.
Tak hanya itu, Rangga juga mengungkapkan sebentar lagi akan diluncurkan sebuah sistem yang bernama Sistem Empire.
"Dalam waktu dekat ini akan diumumkan sebuah sistem, yakni Empire Sistem, dimana Jack Ma dan Bill Gates ada juga disana," tegasnya.
Sehingga Rangga meminta agar negara di seluruh dunia dapat bergabung dengan Sunda Empire untuk dapat mendorong terciptanya keadilan dan kemakmuran.
Mengingat Sunda Empire dapat menyelamatkan bumi dan seluruh umat manusia.
"Harapan kami, menginginkan negara-negara di dunia dimana kaitan yang diatur adalah manusia mengikuti pada sebuah sistem internasional yaitu sistem Sunda Empire," ujarnya.
"Pada proses ini tatanan bagi kaitan keseluruhan itu bersama sama mewujudkan apa yang telah ditentukan oleh Allah, dalam Alquran disebutkan baldatun thoyibatun warobbun gofur, dalam injil kerajaan surya akan turun," imbuhnya.
"Sementara dalam tatanan kita yakni UUD 1945 dan Pancasila disebutkan untuk mencapai adil makmur," jelasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Saina Mashabi/Agie Permadi)