Ahmad Riza Patria Bakal Ikuti Wejangan Sandiaga Uno Jika Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta
Jika terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku bakal banyak belajar dari pendahulunya, Sandiaga Uno.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
"Memang udah kenal ya semua. Ibaratnya kita berkunjung ke kawan lama semua," ungkap Bang Ancah usai mengunjungi fraksi Demokrat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi modal bagi dirinya menyinergikan pihak eksekutif dan legislatif supaya tidak terjadi asimetri alias ketidakseimbangan dalam membangun Jakarta ke depan.
Bahkan, dengan modalnya tersebut, dia menyebut mampu menjembatani antara aspirasi pihak DPRD DKI dan Pemprov DKI.
Baca: Menangis Saat Mendoakan Lina Jubaedah, Teddy Serasa Ditemani Almarhumah Hingga Bulu Kuduk Merinding
"Jadi sama-sama kita bangun Jakarta, artinya jangan sampai ada hal-hal atau program yang nggak diketahui oleh DPRD. Saya bisa jembatani," ujar dia.
Adapun hari ini, Nurmansjah Lubis telah mengunjungi fraksi PSI, Golkar, dan Demokrat.
Satu hari sebelumnya, ia juga sudah sowan ke fraksi PDI-Perjuangan dan PAN. Kunjungan silaturahmi ini disebut PKS akan terus digencarkan ke seluruh fraksi DPRD DKI tanpa kecuali.
Riza Patria tidak akan lakukan lobi politik
Kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tidak melakukan upaya-upaya khusus untuk mencari dukungan 106 anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra ini menyerahkan sepenuhnya kepada anggota DPRD mau memilih dirinya atau wakil dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansyah Lubis untuk menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya tidak melakukan strategi dan upaya-upaya khusus. Sepenuhnya saya menyerahkan sesuai dengan ketentuan peratuan perundang undangan yang memilih adalah anggota DPRD DKI," ujar Ketua DPP Gerindra ini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Baca: Agung Wicaksono Mundur dari Jabatan Dirut TransJakarta, Ini Alasannya
Artinya, kata dia, dirinya mengambil posisi pasif atau tidak melakukan silaturahmi dan lobi-lobi ke anggota DPRD DKI Jakarta.
"Saya pasif saja. Tidak melakukan lobi-lobi. Saya berlatar belakang sebagai aktivis organisatoris. Saya memang berpolitik ikut di partai Gerindra sejak partai berdiri hingga hari ini. Dipercaya oleh pimpinan partai pak Prabowo Subianto menjadi Wakil Ketua komisi II, komisi V, ketua fraksi MPR. Semua saya lalui sesuai dengan ketentuan," ucapnya.
Baca: Proyek Revitalisasi Monas Tuai Polemik, Puan Maharani: Kembalikan seperti Aslinya
Menurut dia juga, melalui media seperti sekarang dilakukannya adalah bentuk silaturahmi untuk lebih mengenal.
"Sekarang zamannya sudah zaman digital zaman, medsos, perkenalan dan silaturahmi bisa kita lakukan dengan berbagai cara," jelasnya.