Cerita Tukang Jahit Seragam Keraton Agung Sejagat: Orderan Capai Ratusan, Dikira Kostum Drumband
Wahyu tak menyangka dapat orderan menjahit ratusan seragam yang ternyata dipakai untuk raja dan permaisuri Keraton Agung Sejagat dan pasukannya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Fanni awalnya memesan kostum sesuai Kerajaan Brunei Darussalam, namun dalam pembuatan dilakukan desain ulang disesuaikan permintaan.
Setelah terjadi kesepakatan, harga satu setel seragam itu sekitar Rp 900.000.
"Untuk pasukannya Rp 900 ribu," kata Wahyu.
Berbeda dengan harga seragam pasukan, harga seragam raja dan ratu rupanya lebih murah.
Wahyu membanderol Rp 600 ribu untuk penjahitan kostum raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.
• Tersangka Penculik Bayi di Cipayung Irit Bicara Saat Diperiksa Polisi
Hal tersebut terjadi lantaran Fanni membawa sendiri bahan untuk pakaian raja dan ratu, harga tersebut termasuk topi, celana, dan aksesorisnya.
"Untuk raja dan ratu, karena dia bawa bahan sendiri saya kasih harga Rp 600 ribu," ungkap Wahyu.
Saat itu, Fanni membayar tanda jadi Rp 1.000.000.
Tak terlalu lama waktu yang dibutuhkan Wahyu untuk menyelesaikan pesana seragam dari Fanni Aminadia.
Mulai dipesan sejak November 2019, awal bulan Januari 2020 Wahyu sudah menyelesaikan pesanannya.
"Awal Januari saya kirim, selesai semua," ujar Wahyu.
• Jadi Korban Bully Napi di Tahanan, Ratu Keraton Agung Sejagat Alami Depresi Berat hingga Insomnia
Dikira Kostum untuk Drumband
Wahyu mengaku tak sempat bertanya secara detail untuk apa seragam itu dipesan Fanni.
Ia mengira seragam tersebut dipesan untuk anggota drumband atau kegiatan kebudayaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.