Cerita Tukang Jahit Seragam Keraton Agung Sejagat: Orderan Capai Ratusan, Dikira Kostum Drumband
Wahyu tak menyangka dapat orderan menjahit ratusan seragam yang ternyata dipakai untuk raja dan permaisuri Keraton Agung Sejagat dan pasukannya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Saya tidak sempat tanya, seragam ini untuk apa. Karena saya kira untuk drumband atau kegiatan kebudayaan itu, kan rata-rata yang buat ke sini untuk itu," kata Wahyu
Wahyu Mengaku Kaget
Mulanya Wahyu tidak tahu bahwa seragam buatannya menjadi viral, karena dikenakan oleh anggota Keraton Agung Sejagat.
Sampai akhirnya, Wahyu diberitahu kenalannya bahwa seragam pesanannya masuk televisi pada Senin (13/1/2020).
Adapun seragam baju berwarna hitam dengan ornamen kuning pada kerah.
Pada pundak ada sejenis pangkat yang bertulis aksara Jawa yang dalam bahasa Indonesia 'Keraton Agung Sejagat.'
Pada topi terdapat lambang mirip kompas dan logo PBB di tengahnya.
Ada logo bintang dan mahkota.
Di samping logo terdapat 2 buah gambar kapas yang bagian bawahnya terdapat sebuah tulisan 'IMPERIAL FORCES'.
"Saya lihat TV kok ternyata seragamnya dipakai seperti itu. Ya perasaannya kaget-kaget senang saya Mas saat itu," ucap Wahyu.
"Banyak yang ke sini untuk foto-foto dengan seragam itu," katanya.
Dikerjakan oleh 12 Orang
Dalam pembuatan kostum Keraton Agung Sejagat, proses pengerjaannya dilakukan oleh 12 orang dengan sistem borongan.
Seorang penjahit seragam Keraton Agung Sejagat lainnya, Rini menceritakan bahwa dalam proses pembuatan dan pembayaran seragam berjalan lancar dan tak pernah terkendala.
Rini juga menjelaskan perbedaan kain yang digunakan untuk petinggi Keraton Agung sejagat dan prajuritnya.
"Kainnya lebih bagus, lebih mengkilat, lebih lembut, beda sama prajuritnya," ujar Rini.
Ia juga mengatakan tak mendapat kendala berarti selama proses pengerjaan kostum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.