FAKTA Revitalisasi Monas, Arsitek Pemenang Sayembara: Biar Plaza Melebar, Tapi Pohon Dipertahankan
Revitalisasi Monas disorot berbagai kalangan masyarakat lantaran ada penebangan sejumlah pohon demi proyek tersebut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat menuai berbagai tanggapan.
Diketahui, revitalisasi itu dilakukan di sisi selatan kawasan Monas.
Revitalisasi Monas disorot berbagai kalangan masyarakat lantaran ada penebangan sejumlah pohon demi proyek tersebut.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, dalam pengerjaan proyek revitalisasi Monas, sebanyak 190 pohon besar ditebang.
Ahli Tata Kota Nirowo Joga sempat mengecam penebangan 190 pohon besar di kawasan Monas demi proyek revitalisasi ini.
Sementara itu, diwartakan Kompas.com, arsitek yang memenangkan sayembara desain kawasan Monas, Deddy Wahjudi buka suara.
Ia menuturkan, pada desain yang ia rancang, pohon di kawasan Monas tidak harus ditebang.
Dalam desain yang asli, menurut Deddy, pembangunan plaza di sisi selatan Monas harusnya dibangun di area perkerasan.
Deddy menegaskan pembangunan plaza bukan di area yang ditumbuhi pepohonan.
"Saya melihat ada pelebaran sisi selatan, yang mengakibakan mungkin terkena pohon," kata Deddy.
"Kalau kami ada di sana, dalam pengambilan keputusan, bisa menyarankan bahwa biar saja plaza melebar, tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," tegasnya.
Saat merancang desain untuk Revitalisasi Monas, Deddy menegaskan ia dan timnya mengedepankan spirit konservatif terhadap alam.
Oleh karena itu, menurut Deddy, penebangan pohon sebisa mungkin harus dihindari.
Ia mengaku menyayangkan penebangan pohon demi revitalisasi Monas itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.