Revitalisasi Monas Tuai Polemik, Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok: Engga Tahu, Lupa
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama sudah tidak ingat lagi dengan rancangan revitalisasi Monas waktu ia memimpin Jakarta.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Deddy menegaskan pembangunan plaza bukan di area yang ditumbuhi pepohonan.
"Saya melihat ada pelebaran sisi selatan, yang mengakibakan mungkin terkena pohon," kata Deddy.
"Kalau kami ada di sana, dalam pengambilan keputusan, bisa menyarankan bahwa biar saja plaza melebar, tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," tegasnya.
Saat merancang desain untuk Revitalisasi Monas, Deddy menegaskan ia dan timnya mengedepankan spirit konservatif terhadap alam.
Oleh karena itu, menurut Deddy, penebangan pohon sebisa mungkin harus dihindari.
Ia mengaku menyayangkan penebangan pohon demi revitalisasi Monas itu.
"Mungkin timnya berbeda sehingga kontraktor melihat itu begitu saja, tutup mata, gitu. Sehingga memang ya sayang saja, kami menyayangkan," tuturnya.
Kerangka Acuan Kerja
Dikutip dari WartaKotaLive, Deddy mengatakan saat mengikuti kompetisi sayembara para peserta telah mendapat Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari DKI Jakarta.
Satu di antara konsepnya yakni revitalisasi harus mengikuti Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.
Ia menerangkan, Pemerintah Daerah (Pemda) meminta dirancang soal pembangunan plaza sebagai pengganti tempat upacara.
"Kebutuhannya adalah menggantikan upacara, kan selama ini dilakukan di ring dalam atau Ruang Agung," kata Deddy.
"Nah itu akan dipindahkan ke plaza selatan, sehingga tidak akan lagi mendekat ke Monas, karena sudah difasilitasi di plaza selatan," terangnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (WartaKotaLive.com/Fitriyandi Al Fajri) (Kompas.com/Nursita Sari)