82 Orang Tim Medis Diterjunkan dalam Proses Observasi 238 WNI di Natuna
Sebanyak 82 orang tim medis gabungan dari sipil dan militer diterjunkan dalam proses observasi 238 warga negara Indonesia
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 82 orang tim medis gabungan dari sipil dan militer diterjunkan dalam proses observasi 238 warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Wuhan di Kabupaten Natuna.
"Ini bukan masalah Kementerian Kesehatan saja, bukan masalah militer saja, tapi ini masalah negara. Oleh karena itu, pemerintah akan kolaborasikan seluruh kapasitas, yang kemudian totalnya 82 orang tenaga medis," ujar Sekretaris Setditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (2/2/2020).
Baca: 1.000 Tempat Tidur Disiapkan di Rumah Sakit Pertama Wuhan Pasca Dibangun Kilat
Baca: Sebelum Observasi Kesehatan, WNI di Karantina Lakukan Olahraga Dulu
Baca: Dinkes Cirebon Pastikan Pasien yang Dirawat di RSUD Waled Negatif Virus Corona
Achmad Yurianto mengatakan, tim medis terdiri dari sejumlah dokter spesialis, dokter umum, sanitarian, dan perawat.
"Termasuk tim yang kirim untuk menjemput kemarin yang ada 17 orang, ada dokter spesialis itu 4 orang, yang lainnya itu dokter umum, perawat, itu bersama-sama dan kembali ke natuna, dan ikut berada di Natuna selama 14 hari," terang dia.
Lebih lanjut, dalam proses observasi yang berlangsung selama 14 hari sejak kemarin, tenaga medis yang diterjunkan memiliki kapasitas maksimal.
"Kami enggak pandang sipil, siapa militer, tapi kapasitas kita maksimal," tuturnya lagi.
Diketahui, proses observasi dalam rangka memastikan pencegahan menyebarnya wabah virus corona dilakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer Kabupaten Natuna.
Proses evakuasi 238 WNI dari provinsi Hubei, China berlangsung pada Sabtu (1/2) menggunakan pesawat milik maskapai Batik Air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.