Gus Sholah Tutup Usia, Buya Syafii: Ia Bersikap Kritis Termasuk kepada Gus Dur
Ulama kharismatik KH Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus Solah meninggal dunia, Minggu (2/2/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
"HAM betul-betul ditegakkan di Indonesia, banyak sekali masalah yang belum terungkap," kata Buya Syafii yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (2/2/2020).
"Ia bersikap kritikal termasuk kepada abangnya, Gus Dur," tambahnya.
Buya Syafii menegaskan, sikap teladan dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng di Jombang, Jawa Timur itu yakni, ia bisa menjaga jarak dan tidak hanyut dalam kultur primordialisme.
Dengan tegas, Buya Syafii menambahkan, Gus Sholah tidak akan ragu ntuk menyampaikan pendapat yang objektif.
Hal itu lantaran, menurut Buya Syafii, Gus Sholah mempunyai keberanian spiritual dan intelektual untuk menyampaikan sesuatu yang di pandangannya benar.
Untuk kepentingan lebih besar, Buya Syafii menambahkan, Gus Sholah tidak akan ragu-ragu.
Sempat Sampaikan Soal Peristiwa HAM Berat Masa Lalu
Komnas HAM menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya Gus Sholah.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan Gus Solah sempat menyuarakan pandangannya terkait peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu.
Gus Sholah meminta Komnas HAM untuk tetap obyektif.
Ia juga meminta Komnas Ham untuk terus mengedepankan kepentingan bangsa dalam penyelesaian peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu.
"Almarhum sampai tahun lalu masih menyuarakan pandangannya tentang peristiwa HAM berat masa lalu ke Komnas HAM," kata Taufan saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (3/2/2020).
"Beliau meminta Komnas HAM untuk tetap obyektif dan mengedepankan kepentingan bangsa," tambahnya.
Taufan mengatakan, jasa Gus Sholah dalam menjalankan fungsi Komnas HAM cukup besar.