Warga Natuna Tetap Larang Anaknya Bersekolah Meskipun Surat Edaran Libur Sekolah Dicabut
Pemerintah Kabupaten Natuna mencabut surat edaran tentang libur sekolah selama dua minggu.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Pemerintah Kabupaten Natuna mencabut surat edaran tentang libur sekolah selama dua minggu.
Pencabutan surat yang ditandatangani Sekda Natuna, Wan Siswandi hari ini, Senin (3/2/2020) sudah diketahui warga.
Warga tampaknya tidak menghiraukan hal tersebut.
Mereka memilih tetap melarang anak-anaknya untuk sekolah.
"Saya sudah tahu surat edaran yang lama dibatalkan. Tapi tetap saya tidak perbolehkan anak saya sekolah," kata Supriyanto, warga Natuna saat ditemui di rumahnya.
Baca: Dony Pedro King of The King Belum Tertangkap, Ini Keyakinan Polisi dalam Memburunya
Supriyanto menceritakan adanya pencabutan surat edaran tersebut menuai kritikan dari warga, khususnya orang tua murid.
"Kami dibuat bingung, awalnya bilang libur dua minggu. Lalu sekarang surat edaran itu dicabut. Kalau saya hiraukan saja, tetap anak saya tidak boleh sekolah," katanya.
Selama dua minggu ke depan, Supriyanto mengatakan anaknya yang duduk di kelas 2 SMPN 1 Natuna ini bakal belajar di rumah.
Baca: 675 Warga Tinggalkan Natuna Malam Tadi, Ini Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini merasa lebih baik anaknya belajar di rumah dari pada harus melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Diketahui surat edaran libur sekolah muncul seiring wilayah Natuna dijadikan lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasu dari Wuhan, Cina.
675 Warga Tinggalkan Natuna Malam Tadi
Ratusan warga banyak yang keluar dari Natuna seiring wilayahnya dijadikan lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.
Warga Natuna Evie Zarma mengatakan beberapa warga Natuna ada yang memilih mengungsi ke rumah sanak saudara mereka di pulau-pulau terdekat menggunakan kapal.