Bertemu Wapres Ma'ruf, SOKSI Diminta Bantu Bangun SDM di Desa
Dalam pertemuan tersebut, dibahas soal ajakan dalam hal pembangunan sumber daya manusia.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima audiensi DPP Sentra Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas soal ajakan dalam hal pembangunan sumber daya manusia.
"Beliau berharap SOKSI dapat membantu program-program pemerintah dan pemerintahan manfaatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan," ujar Wakil Ketua SOKSI, Bambang Soesatyo di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (4/2/2020).
Baca: Terungkap, Penyebab Kereta yang Membawa Maruf Amin Dicemooh Oleh Penumpang KRL
Adapun di antaranya pembangunan tersebut lebih fokus ke SDM di pedesaan. Bamsoet menyebut dana desa yang digelontorkan pemerintah mencapai triliunan, tetapi baru biaa mendorong desa yang mandiri kurang dari 5 persen.
"Sebagaimana diketahui dan sampaikan oleh Pak Wapres tadi bahwa Dana Desa sudah digelontorkan Rp72 triliun. Tapi baru bisa mendorong desa mandiri hanya 5 persen. Desa menengah 72 persen. Dan masih ada yang tertinggal 17 persen," ujar Bambsoet.
Baca: Wapres Maruf Hadiri Harlah ke-94 NU: Banyak Organisasi Kena Stunting, Alhamdulillah NU Besar
Sebagai organisasi yang sudah lama berdiri, SOKSI dikatakan Bamsoet, diberi masukan oleh Ma'ruf agar ada desa-desa yang kelak bernama Dedi, Dewa ,dan Dewi (Desa Digital, Desa Wisata Agro, dan Desa Industri).
"Kami sudah melaksanakann itu di Jembrana. Di tanah 100 hektare itu jadi industri dan desa agro wisata. Mudah-mudahan nanti bila berjalan dan dilauch, nanti Pak Wapres bisa bersedia meresmikan proyek percontohan yg kami kerjakan," ujarnya.
Selain itu, Bamsoet juga menyampaikan oesan Ma'ruf agar SOKSI dapat menjadi pendingin dari setiap persoalan politik di Indonesia. Terutama, persoalan politik yang ada di Partai Golkar.
"Artinya menjaga stabilitas khususnya yang ada di Partai Golkar, karena kalau di Golkar bergejolak maka pemerintah juga terganggu. Makanya diharapkan juga sebagai salah satu yang kuat di Golkar ikut jaga kondusivitas partai dan kaga kondusivitas di tanah air, khusunya di daerah daerah yang nanti Pilkada," pungkas Bamsoet.