Orangtua Mahasiswa RI Minta Pemerintah Sosialisasikan Virus Corona, Takut Anak Tak Diterima Warga
Ia khawatir jika sekembalinya anaknya dari masa karantina dan dinyatakan bebas dari virus corona, masyarakat menolak kehadiran anaknya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Ifa Nabila
"Saya mendengar semakin genting itu, sudah di-lockdown juga, sudah tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar, disitu saya panik, saya tidak bisa makan dan tidak bisa tidur," ungkap Neneng.
Rasa khawatirnya terhadap anaknya di Wuhan tersebut membuat anak-anaknya yang tinggal di Indonesia juga mengkhawatirkan kondisinya saat itu.
"Saya panik luar biasa, sebagai ibu rasanya saya ingin menjemput, saya ingin sewa itu semua, saya ambil anak saya, tapi sudah tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar," terangnya.
Neneng mendapat kabar, beberapa hari setelah kota Wuhan di tutup tersebut para pelajar Indonesia memang masih sehat, namun demikian dari ke hari mereka selalu diwarnai kekhawatiran.
"Semakin hari semakin ada rasa takut, mahasiswa sehat tapi mereka tidak mau saling bertemu, sudah saling mengkhawatirkan," kata Neneng mengenang.
Sejak saat itu, ia berusaha untuk menghubungi pemerintah Indonesia menggunakan berbagai cara untuk memohon dilakukan evakuasi.
Upaya tersebut berhasil dilakukan Neneng ketika dirinya diwawancarai di televisi dan berbicara dengan pemerintah.
"Saya memohon kepada pemerintah waktu itu diwakili oleh PLT jubir Menlu, saya senang saya bahagia, pada esok harinya saya sudah mendapat kabar yang menggembirakan," terangnya.
Ia pun berterimakasih kepada segenap pihak yang telah dapat mengevakuasi pelajar-pelajar Indonesia yang ada di Wuhan.
"Saya berterimakasih kepada pemerintah ,kepada Presiden, kepada Kemenlu, Kemenkes, TNI, Polri, KBRI dan tim evakuasi, apapun keadaannya ingin kembali ke Indonesia, mereka memang sehat, mereka menenangkan kami," ungkapnya.
Update Virus Corona
Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.
Dikutip dari thewuhanvirus.com, hingga Rabu (5/2/2020) pukul 10.00 WIB, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 492 orang.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 427 orang pada Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 24.553 orang terinfeksi.
Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 20.627 orang terinfeksi.
Namun, ada 852 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Jumlah pasien sembuh dari virus corona juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 646 orang pada Selasa.
(Tribunnews.com/Tio)