Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Joko Widodo Bakal Saksikan Acara Pemberian Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020

Presiden Joko Widodo dipastikan hadir di rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2020, bersama insan pers Indonesia di Banjarmasin

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Presiden Joko Widodo Bakal Saksikan Acara Pemberian Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020
Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

10. Umar Ahmad Bupati Tubaba (Lampung). 2014-2016, 2017 - 2022.

Sebagai penghormatan pada kearifan lokal masing-masing daerah, bupati/walikota tersebut akan mengenakan pakaian daerah/tradisi.

Baik yang masih asli maupun yang sudah diberi sentuhan masa kini. Dengan pilihan bentuk, warna, garis, yang menarik.

Mereka dipilih oleh Dewan Juri yang terdiri dari Nungki Kusumastuti (Ketua), Ninok Leksono, Agus Dermawan T, Atal S. Depari dan Yusuf Susilo Hartono. Melalui babak proposal dan presentasi langsung, selama Desember 2019- dan awal Januari 2020 yang lalu. Dewan Juri memilih 10 dari 30 bupati/walikota mewakili tiga zona. Pertama, daerah/kota yang berada di dalam,dekat Ibu Kota Negara RI. Kedua, daerah/kota yang berada di dalam atau dekat dekat ibu kota provinsi. Ketiga, daerah/kota yang jauh dari ibu kota provinsi.

"Para Bupati/Walikota yang mendapat penghargaan ini, dalam membangun daerahnya menggunakan pendekatan kebudayaan lokal dalam perspektif nasional dan global. Sehingga daerah-daerah tersebut tampil dengan karakternya masing-masing," ungkap Ketua Umum PWI Pusat, sekaligus Penanggung jawab HPN 2020 dan salah satu anggota juri, Atal S Depari

Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat , Yusuf Susilo Hartono, menambahkan, meskipun kesepuluh bupati/walikota sama-sama menempuh jalan kebudayaan dalam membangun kebudayaan dan memodernisasi daerahnya, namun masing-masing dengan program, inovasi dan cara eksekusi, yang berbeda-beda.

Sesuai dengan warisan alam, warisan budaya, kultur masyarakat SDM, anggaran, infra struktur, even, ketrampilan memanfaatkan media ( massa / sosial, yang berbeda-beda. sesuai dengan warisan alam, warisan budaya, kultur masyarakat, sumber daya manusia, dll.

Berita Rekomendasi

"Dari sanalah keberagaman terjadi, menarik, dan unik-unik," tutur  Atal S Depari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas