Alasan Prabowo Tidak Undang Jokowi di Acara HUT Gerindra: Malu, Cuma Kecil-kecilan
"Kecil-kecilan, malu. kecil-kecilan," kata Prabowo usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto membeberkan alasannya tidak mengundang presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam HUT Gerindra ke 12 di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, (6/2/2020).
Menurut Prabowo, ia tidak mengundang Presiden karena malu.
Baca: Gerindra Dukung Nasrul Abit Maju di Pilgub Sumbar
Menurutnya acara ulang tahun digelar sangat sederhana.
"Kecil-kecilan, malu. kecil-kecilan," kata Prabowo usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta.
Selain sederhana, menurut Menteri Pertahanan itu, acara ulang tahun Gerindra merupakan acara yang ditujukan bagi internal partai.
"Intern," kata Prabowo singkat.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memimpin perayaan ulang tahun ke-12 partai berlambang kepala burung garuda tersebut bersama ratusan anak yatim piatu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan merayakan bersama ratusan anak yatim piatu merupakan suatu bentuk rasa syukur.
"Kita hari ini merayakan ulang tahun kita yang ke 12 secara sederhana, kita intens saja bersama anak yatim piatu dengan kader-kader, ya Alhamdulillah kita sudah berhasil melampaui 12 tahun," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Menteri Pertahanan (Menhan) ini menekankan seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap berjuang sesuai ideologi partai yang berlandaskan Pancasila.
"Kita tetap semangat, tetap idealis, tetap berjuang untuk rakyat, itu yang saya inginkan kepada kader-kader tadi," ujarnya.
Prabowo menambahkan cita-cita pendiri bangsa harus tetap diteruskan oleh semua kadernya.
Baca: Ahmad Muzani Ungkap Alasan Prabowo Subianto Sebut Hati Anies Baswedan di Gerindra Meski Bukan Kader
Hal itu, lanjut Prabowo, menjadi jalan kesuksesan berbangsa dan bernegara.
"Saya ingatkan pemikiran kita jauh ke depan dan benar karena pemikiran kita didasarkan pada cita-cita pendiri bangsa Indonesia. Jangan jadikan partai hanya untuk kendaraan untuk orang-orang cari jabatan saja," ucap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.