Novel Baswedan Absen Rekonstruksi karena Kondisi Matanya Menurun, Bagian Kiri Tak Bisa Melihat
Penyidik KPK Novel Baswedan mengaku tidak bisa mengikuti rekonstruksi karena mata kanannya jadi sensitif setelah pemeriksaan pertama pihak kepolisian.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan angkat bicara mengenai ketidakhadirannya dalam rekonstruksi kasus penyiraman air keras ke mata kirinya.
Novel menyebut, ia tidak dapat mengikuti rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya lantaran kondisi matanya yang memburuk.
Selain itu ia baru saja pulang dari Singapura untuk memeriksakan matanya.
Sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengatakan, matanya bermasalah setelah mengikuti proses pemeriksaan penyidik kepolisian beberapa waktu lalu.
Akibatnya, mata kirinya permanen tidak dapat berfungsi lagi.
"Proses pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik yang sampai malam waktu itu, akibatnya mata kiri saya sampai sekarang permanen tidak bisa lihat lagi," ungkap Novel Baswedan dilansir dari kanal YouTube Kompastv, Jumat (7/2/2020).
Mata kanannya pun kini menjadi sensitif terhadap cahaya, sehingga ia harus mengenakan topi.
Sementara itu, saat proses rekonstruksi yang dilakukan di kawasan rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Novel melihat pihak kepolisian mematikan lampu jalan.
Novel menduga, polisi akan menggunakan lampu portabel yang memiliki cahaya lebih terang.
Baca: 10 Adegan Diperagakan Dalam Rekonstruksi Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan
Ia pun memutuskan untuk tidak mengikuti rekonstruksi mengingat mata kanannya sangat sensitif terhadap cahaya.
"Lampu jalan dimatikan, sehingga saya meyakini akan menggunakan lampu penerangan portabel."
"Padahal mata kanan saya ini sensitif sekali sama cahaya. Kalau tahu sekarang ini saya pakai topi, karena saya menjaga untuk tidak iritasi dari cahaya," ujarnya.
Lulusan akademi kepolisian ini mengungkap, dirinya harus lebih berhati-hati dan menjaga mata kananya yang masih berfungsi.
Menurutnya, keputusan terbaik adalah tidak mengikuti rekonstruksi.
Baca: Novel Baswedan Sebut Tetangga Tak Yakin RB dan RM Pelaku Penyiraman