Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Bangun Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-gereja Katedral, PKB: Jangan Cuma Simbolik

"Baik. Silahkan saja (dibangun)," ujar anggota DPR RI ini saat ditemui Tribunnews.com

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Wacana Bangun Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-gereja Katedral, PKB: Jangan Cuma Simbolik
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung GP Anshor, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018). Ketua Umum GP Ansor meminta maaf atas kegaduhan terkait pembakaran bendera yang diyakini sebagai bendera HTI. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengapresiasi rencana membangun 'terowongan silahturahmi' yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.

"Baik. Silahkan saja (dibangun)," ujar anggota DPR RI ini saat ditemui Tribunnews.com, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Baca: Jokowi Ungkap Alasan Pembangunan Terowongan Silaturahmi Istiqlal dan Katedral, Simbolkan Hal Ini

Hanya saja, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini mengingatkan agar toleransi itu jangan cuma berhenti pada sesuatu yang simbolik.

Menurut dia, harus ada gerakan-gerakan yang mengajarkan toleransi kepada warga negara ditebar setelah membangun 'terowongan silahturahmi.'

"Saya ingin mengingatkan, toleransi itu jangan cuma simbolik. Setelah terowongan dibuat, buatlah gerakan-gerakan yang mengajarkan toleransi kepada warga negara. Jangan berhenti cuma simbolik saja," tegas Gus Yaqut.

Pernyataan Jokowi soal terowongan silaturahmi

Berita Rekomendasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang disebut sebagai terowongan silaturahmi.

Terowongan itu dibangun di antaran Masjid Istiqlal dan Geraja Katedral.

Rencana ini disampaikan Jokowi di saat peninjauan renovasi Masjid Istiqlal.

"Terowongan bawah tanah. Sehingga tidak nyeberang (di jalan). Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahim," ujar Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Jokowi mengatakan terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan adanya silaturahim antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral.

Ia menambahkan, keberadaan terowongan tersebut juga menunjukkan bahwa kedua kelompok pemeluk agama tidak saling berseberangan.

"Sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahim. Tidak kelihatan berseberangan tapi silaturahim," kata Presiden.

Jokowi sebelumnya meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal.

Jokowi tiba di Istiqlal sekitar pukul 09.00 WIB. Ia mengenakan kemeja putih serta kopiah hitam. 

Ia didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

Rombongan Presiden terlebih dahulu meninjau lokasi mihrab Istiqlal.

Di sana, Jokowi mendapat penjelasan mengenai renovasi mihrab dan tempat salat utama.

Seusai mendapat penjelasan mengenai renovasi mihrab dan selasar, Jokowi dan rombongan bergegas meninjau bagian selasar.

Di sana, ia kembali mendapat penjelasan renovasi, khususnya di bagian luar Masjid Istiqlal. Selepas itu, ia meninjau lokasi parkir dan taman-taman di Masjid Istiqlal.

Ia pun berharap sebelum ramadhan, renovasi Masjid Istiqlal sudah selesai.

"Renovasi total Masjid Istiqlal sudah dimulai tahun lalu. Kita harapkan nanti sebelum ramadhan sudah bisa selesai sehingga bisa dipakai," ujar Jokowi.

Renovasi Masjid Istiqlal merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo usai menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Masjid Istiqlal pada tanggal 30 Mei 2018 lalu.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan renovasi pada bagian dalam masjid dan juga lanskapnya termasuk pembangunan tempat parkir baru.

Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara yang mulai dibangun tahun 1961 pada masa Presiden Soekarno dan selesai mulai difungsikan tahun 1978 pada saat Pemerintahan Presiden Soeharto.

Renovasi yang bersifat menyeluruh dari Masjid Istiqlal baru kali ini dilakukan setelah 41 tahun sejak pertama kali digunakan tahun 1978.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas