Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Pers Nasional, Jokowi: Tahukah Anda Siapa yang Membuat Saya Gugup?

Melalui unggahan media sosial, Jokowi menyebut para wartawan adalah sosok yang membuatnya selalu merasa gugup.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Hari Pers Nasional, Jokowi: Tahukah Anda Siapa yang Membuat Saya Gugup?
Instagram jokowi
Tahukah Anda siapa yang membuat saya jadi gugup? Mereka adalah para wartawan. Insan pers yang mengejar saya sehari-hari, menghadang saya untuk wawancara doorstop, yang menyebabkan saya kadang-kadang gugup dan gagap, tidak siap untuk membicarakan sesuatu. 

TRIBUNNEWS.COM - Ucapan selamat Hari Pers Nasional yang jatuh pada Minggu (9/2/2020) disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melalui unggahan media sosial, Jokowi menyebut para wartawan adalah sosok yang membuatnya selalu merasa gugup.

Pernyataan tersebut dibagikan Jokowi melalui unggahan akun Twitternya @jokowi.

"Tahukah Anda siapa yang membuat saya gugup? Para wartawan," tulis Jokowi.

"Yang mengejar saya untuk doorstop interview, yang membuat saya kadang-kadang gugup dan gagap, tak siap bertanya sesuatu."

"Ke mana pun, selalu ikut bersama saya adalah para wartawan. Selamat Hari Pers Nasional 2020!" imbuh Jokowi.

Menurut Jokowi, masyarakat yang sehat adalah mereka yang mendapatkan informasi  baik.

Berita Rekomendasi

Ia menegaskan, negara membutuhkan pertemuan antara media jurnalis yang memiliki perspektif jernih untuk melawan hoaks.

"Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mendapatkan informasi yang sehat dan baik," tulis Jokowi.

"Negara membutuhkan pertemuan dengan perspektif jernihnya untuk berdiri di depan melawan informasi, menyebarkan hoaks, dan ujaran kebencian yang mempromosikan kehidupan demokrasi," lanjut dia.

Ekosistem yang Baik

Jokowi menyebut  informasi yang baik memerlukan jurnalisme yang baik dan ekosistem yang baik.

Menurutnya, ekosistem media harus dilindungi dan harus diproteksi.

Sehingga, Jokowi menambahkan, masyarakat mendapat konten berita yang baik.

"Untuk itu diperlukan industri pers yang sehat," kata Jokowi.

Presiden Jokowi saat berjalan menuju tempat penyelenggaraaan acara Puncak HPN di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel, Sabtu (8/2).
Presiden Jokowi saat berjalan menuju tempat penyelenggaraaan acara Puncak HPN di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel, Sabtu (8/2). (Humas/Ibrahim)

Dikutip dari Sekretariat Kabinet, Jokowi juga menyampaikan platform digital yang aturannya belum ada, sangat menjajah dunia pers Indonesia.

Ia mengimbau para pemimpin redaksi (Pemred) untuk segera menyiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers.

"Jangan sampai semuanya diambil oleh platform digital dari luar," tegasnya.

"Pajak juga engga bayar, aturan main tidak ada," tambahnya.

Aturan untuk pers, menurut Jokowi, diatur sangat rigid.

Baca: Di Hari Pers, Cek Endra Berharap Pers Jadi Pendorong dan Pengarah Pembangunan Daerah

Namun, tambahnya, platform digital tidak pakai aturan, mengambil iklan sehingga ada capital outflow.

“Semua negara mengalami hal yang sama mengenai ini, regulasinya belum ada," katanya.

"Aturannya belum ada, barang-barang itu sudah masuk ke semua negara,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas