Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi Mount Ainslie, Presiden Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia

Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Australia, Minggu (9/2/2020).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kunjungi Mount Ainslie, Presiden Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Australia, Minggu (9/2/2020).

Tujuan dari kunjungan Presiden Jokowi tersebut dalam rangka melihat dan mempelajari pembangunan Canberra sebagai ibu kota Australia.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengaku banyak bertanya kepada Gubernur Jenderal, Perdana Menteri Scott Morrison, serta Sally Barnes selaku CEO National Capital Authority terkait Canberra.

Baca: Tunggu Keputusan Jokowi, Fachrul Razi Tolak Pemulangan 600 WNI Eks ISIS: Nanti Sikap Presiden

"Kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa," kata Jokowi dalam keterangan pers usai melakukan peninjauan.

Kota Canberra sendiri dibangun pada tahun 1913 dan memiliki penduduk sekitar 400 ribu jiwa.

Dari Mount Ainslie yang memiliki ketinggian 843 meter di atas permukaan laut, Presiden melihat tata kota Canberra sangat baik.

Baca: Hari Pers Nasional 2020: Jokowi Ungkapkan Harapannya, Termasuk tentang Virus Corona & Pilkada 2020

"Saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus sekali dan yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibu kota baru," katanya.

Berita Rekomendasi

"Baik manajemennya, baik tata kotanya. Saya kira tadi kita lihat gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai."

"Tapi di sisi yang lain, ada juga yang jauh dari area pemerintahan diperbolehkan gedung tinggi-tinggi, di situ sangat bagus," jelasnya.

Baca: Mantan Menteri Era Jokowi Asman Abnur Daftar Caketum PAN

Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menegaskan keseriusan pemerintah dalam pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

Menurutnya, studi terkait hal tersebut sudah dimulai sejak lima tahun lalu dan lomba desain telah dimulai pada tahun lalu.

 "Sudah kita memutuskan, sekarang tinggal menunggu undang-undang di DPR, kalau sudah ada undang-undang tinggal kita lakukan land clearing, lalu kita lakukan pembangunan infrastruktur dasar. Saya kira itu yang akan kita lakukan," ungkapnya.

Kunjungan ke Mount Ainslie ini dilakukan Presiden di sela-sela agenda kunjungan kenegaraan ke Australia.

Presiden menyebut bahwa tujuan lain kedatangannya ke Australia adalah untuk menindaklanjuti selesainya ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah disetujui DPR tiga hari yang lalu.

"Jadi ini adalah tindak lanjutnya, akan ke arah mana besok baru akan dibicarakan. Yang paling jelas, kita ingin keterbukaan sehingga perdagangan, investasi, pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara Indonesia dan Australia. Arahnya ke situ karena ratifikasinya sudah selesai," katanya.

Turut mendampingi Presiden saat meninjau Mount Ainslie antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas