Ahli Harvard Prediksi Kasus Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi, Ini Kata Peneliti Eijkman
Belum adanya laporan kasus virus corona di Indonesia membuat dunia internasional terheran-heran.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
Menurut Amin, prediksi itu dibuat berdasarkan keadaan selama kurang lebih dua minggu yang lalu.
Menurutnya, saat ini dalam dua minggu ke belakang semua kondisi telah berubah.
Indonesia mulai membatasi penerbangan dan melakukan upaya lain untuk mencegah virus corona masuk ke Indonesia.
"Dan kalau kita lihat bagaimana prediksi itu dibuat hanya berdasarkan dua faktor."
"Yaitu volume pergerakan manusia antara Indonesia dengan China dan kedekatan antara negara China dan negara Indonesia," ujar Amin.
Ia mengatakan, berdasarkan itu kemudian dibuat perhitungan dan ditempatkanlah Indonesia sebagai negara yang seharusnya sudah melaporkan kasus virus corona.
"Tapi sekali lagi namanya prediksi, kita tidak harus menyatakan bahwa itu harus terjadi," kata Amin.
Para peniliti dari Universitas Harvard juga berspekulasi terkait jumlah kasus virus di Thailand yang diperkirakan lebih dari 25 kasus.
"Kita melihat juga dalam tulisan itu disebutkan, di Thailand memang sudah ada, tapi mereka juga menyatakan harusnya di Thailand lebih banyak lagi."
"Nah jadi kita melihat, ini betul-betul satu prediksi yang bukan dogma."
"Yang artinya kita tidak harus mengakui keadaan itu, " terang Amin.
Diketahui, korban meninggal dunia dan korban terinfeksi virus corona terus bertambah setiap harinya.
Dikutip dari gisandata.maps.arcgis.com, hingga Selasa (11/2/2020), virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China tersebut telah menewaskan 1.016 orang.
Sementara itu, virus corona juga telah menyebabkan 42.911 orang positif terinfeksi.