Awasi Perekrutan Atlet Piala Dunia U-21, Satgas Mafia Bola: Jangan Ada Atlet Titipan
Pucuk pimpinan Polri ini meminta Satgas Antimafia Bola ikut memonitoring rekrutmen sehingga benar-benar didapatkan atlet yang handal.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono memberikan pengarahan langsung pada Satgas Antimafia Bola jilid III yang mulai bekerja sejak 1 Februari hingga 31 Agustus 2020.
Dalam memberikan pengarahan di Mailhall Polda Metro Jaya, Selasa (11/2/2020), pihaknya menitikberatkan agar Satgas Antimafia Bola ikut mengawasi proses rekrutmen terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti, dimana Idonesia merupakan tuan rumah.
"Ada tugas tambahan agar Satgas Antimafia Bola ikut awasi, monitor perekrutan atlet sepak bola persiapan Piala Dunia U-20. Satgas ini sudah tahu semua modus-modusnya mulai dari oknum pengurus, pemain, wasit, hakim garis sampai manager," tutur Gatot Eddy.
Jenderal bintang tiga ini melanjutkan dalam proses pengawasan, pihaknya akan mengedepankan upaya persuasif. Tapi apabila masih ditemukan pelanggaran, maka proses hukum bakal dikedepankan.
Baca: Kapolda Baru Aceh Identifikasi Masalah Kamtibmas di Bumi Serambi Makkah
Terpisah Kasatgas Antimafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo menjelaskan pengawasan pada rekrutmen atlet sepak bola untuk Piala Dunia U-20 merupakan perintah langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Pucuk pimpinan Polri ini meminta Satgas Antimafia Bola ikut memonitoring rekrutmen sehingga benar-benar didapatkan atlet yang handal.
"Ini perintah Kapolri ke saya dan juga perintah Menpora monitoring, mengawasi supaya pemain di Piala Dunia U-20 benar-benar yang handal bukan karena titipan," tegas Hendro Pandowo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.