Dandim Solo Ungkap Pemulangan WNI Eks ISIS: Tak Serta Merta Boleh, Peristiwa Bom Bali Jadi Pelajaran
Dandim Solo Letkol Inf Wiyata Sempana Aji S.E., MDS menanggapi isu pemulangan WNI eks ISIS, menurutnya peristiwa bom bali jadi pelajaran.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata Sempana Aji S.E., MDS menanggapi isu pemulangan WNI eks ISIS.
Hal itu ia sampaikan dalam diskusi bertajuk 'Solo Merawat Toleransi' di gedung Tribunnews.com, Jl. Adi Sumarmo No.335 A, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Mantan Dandim Yogyakarta itu mengatakan pemulangan WNI Eks ISIS adalah persoalan yang kompleks.
"Menurut saya tidak serta merta (WNI eks ISIS) tidak boleh (dipulangkan), karena ini merupakan hal yang kompleks," tuturnya dalam diskusi, Selasa (11/2/2020).
Baca: BNPT Ungkap Hal Positif Pemulangan WNI Eks ISIS, Mantan Teroris: Masih Gambling Berhasil atau Tidak
Baca: Soal WNI Eks ISIS, Ali Ngabalin: Sekarang Kalah, Apa Kalau ISIS Menang akan Minta Dipulangkan?
Kompleksnya adalah bermacam-macamnya alasan dari para WNI yang pergi kesana.
"Penyebab mereka kesana juga macam-macam."
"Ada yang sesampainya disana pasportnya diambil, dirobek jadi tidak bisa pulang."
"Ada juga yang berjuang karena keyakinannya," tegas Wiyata.
Tetapi dari segala kerumitan soal pemulangan WNI eks ISIS, Ia menegaskan ideologi yang tidak sesuai dengan Indonesia, tidak boleh diistimewakan.
Baca: Politisi PDIP Tegas Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS: Ngapain Ngurusi?
Baca: Pengamat Tegas Sebut Eks ISIS Telah Kehilangan Kewarganegaraan: Pemerintah Tak Perlu Ambil Pusing
"Yang pasti, ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi kita, tidak boleh mereka di eksklusifkan."
"Apa yang terjadi dalam bom bali itu sejarah yang harus kita pedomani," tutur alumni Akademi Militer 2001 itu.
Dari pengalaman peristiwa bom bali, lanjut Wiyata, pentingnya berkaca pada kisah sebagian eks kombatan Afghanistan yang pulang ke Tanah Air.
"Yang melakukan itu alumni Afganisthan yang ketika mereka kembali tidak bisa bersosialisasi dengan baik dan masih ada gagasan."
"Lalu mencari sasaran sendiri dengan organisasi yang menaungi mereka, itu yang berbahaya," ujar Wiyata yang meraih gelar Master of Defense Studies (MDS) di Royal Military College of Canada pada 2016 itu.
Baca: Menag Fachrul Dilarang Bicara Lagi soal WNI Eks ISIS: Nanti Biar Menko Polhukam yang Jelaskan
Baca: Polemik Pemulangan WNI eks ISIS, Maruf Amin : Akan Kita Kaji, Termasuk Kekhawatiran Beberapa Pihak