Kemenkes: Kabar Gembira, 7 Hari Berturut-turut Jumlah Negara Terjangkit Virus Corona Tidak Bertambah
Kementerian Kesehatan RI menyebut dalam tujuh hari terakhir jumlah negara yang terjangkit virus corona tidak ada penambahan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Seorang dokter dari sebuah rumah sakit besar di Wuhan, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa perkembangan itu telah menyentuh semangat juang mereka.
Ia menambahkan bahwa banyak pekerja medis “hancur” ketika mereka melihat pemindaian CAT rekan-rekan yang telah terinfeksi.
"Itulah sebabnya kami telah meminta sumbangan lebih banyak dari pasokan medis, terutama pakaian pelindung," kata seorang dokter.
"Kami telah melihat banyaknya rekan medis yang jatuh sakit karena perlindungan yang tidak memadai."
Para dokter dan ahli medis mengatakan bahwa kekurangan alat pelindung, jam kerja yang panjang dan juga kurangnya kesadaran tentang betapa menularnya virus merupakan faktor utama dalam penyebaran.
Yu Changping, seorang dokter spesialis pernafasan di Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan, menderita demam pada 14 Januari dan kemudian dikonfirmasi mengidap virus itu.
Ia mengatakan ia tidak yakin kapan ia terinfeksi karena ia merawat banyak pasien setiap hari dan kemungkinan terinfeksi tinggi.
"Virus ini terlalu menular. Kami tidak memiliki cukup pemahaman tentang virus," katanya.
Yu dirawat di rumah sakit pada 17 Januari dengan rekannya yang lain dari departemen yang sama dan masih dirawat hingga kini.
Kematian setidaknya tiga staf medis Wuhan telah dilaporkan sejauh ini - termasuk Li Wenliang, yang kasusnya sempat memicu kemarahan netizen.
Wakil direktur dari departemen Li, Mei Zhongming, juga dilaporkan telah terinfeksi.
Juga diketahui apakah ada pasien yang terinfeksi dari petugas kesehatan yang sakit.
Ian Lipkin, profesor epidemiologi John Snow di Mailman School of Public Health di Columbia University, mengatakan risiko yang dihadapi oleh petugas kesehatan sangat tinggi bahkan jika mereka memakai alat pelindung sekalipun.