Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dana BOS Terlambat, Kepsek di Lampung Ini Sampai Jual Singkong Bayar Honor Guru

Caranya, kata Zainal, menggunakan dulu uang panen singkong untuk menutupi atau hak daripada gaji guru honorer tersebut

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dana BOS Terlambat, Kepsek di Lampung Ini Sampai Jual Singkong Bayar Honor Guru
Warta Kota/Alex Suban
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 04 Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belajar di lantai (lesehan) karena kekurangan bangku sekolah, Selasa (30/7/2019). Kekurangan bangku ini terjadi sejak tahun ajaran baru 2019 karena banyaknya siswa. Namun Kepala Sekolah SD Negeri 04 Tegal, Maryamah mengatakan bahwa saat ini bangku sekolah sedang dipesan dan akan dibiayai dengan dana BOS. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah perjuangan sekolah mencari dana talangan dana Bantuan Biaya Operasional (BOS) terus bermunculan.

Sebuah sekolah di Lampung Utara, menggunakan uang hasil tani untuk menutupi keterlambatan dana BOS.

Baca: Ubah Skema Penyaluran Dana BOS, Nadiem Makarim: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Jujur

 Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Kotabumi, Zainal Abidin saat ditemui di sela-sela pembukaan O2SN jenjang SMK se-Lampung Utara di SMKN 1 Abung Selatan, Rabu (12/2/2020).

Diakuinya, ia memang memiliki tanah yang ditanami singkong  yang luasnya mencapai 10 hektar dan setiap kali panen bisa mencapai Rp 200 juta.

 "Kalau saya sebagai pimpinan selalu mengutamakan kepentingan sivitas akademika yang utamanya gaji guru honorer," katanya

Caranya, kata Zainal, menggunakan dulu uang panen singkong untuk menutupi atau hak daripada gaji guru honorer tersebut.

Dari 80 guru di SMKN 1 Kotabumi, ada sebanyak 20 guru berstatus honorer dan sisanya sebagai PNS.

Berita Rekomendasi

Lalu staf tata usaha (TU) ada 22 dan yang PNS hanya 9 orang serta sisanya berstatus honorer.

"Ada ratusan tenaga pendidik yang harus dipikirkan setiap bulannya dan khususnya bagi mereka yang tidak dapat gaji PNS," tuturnya.

Menurutnya, ini persoalan sejak enam tahun ia menjadi pimpinan di SMKN 1 Kotabumi ini.

Kalau kondisi keuangan morat-marit, dirinya bisa mengatasinya.

Karena ia bertani, uang hasil panen singkong lumayan bisa dipakai untuk menutup, setelah itu dirembes.

"Jika sudah cair anggaran BOS dari pemerintah maka otomatis akan dikembalikan pinjaman tersebut," katanya.

Baca: Dana BOS Akan Ditransfer Langsung, Kepala Sekolah Tak Lagi Nombok untuk Talangi Operasional

Soal pencairan, menurutnya, mau dari pusat ataupun provinsi itu tidak berpengaruh signifikan kepada sekolah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas