Pimpinan Komisi III DPR Dukung Pemulangan Anak-anak Eks Kombatan ISIS
Kata Desmond, pemerintah harus arif dan bijaksana melihat persoalan eks kombatan ISIS
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mendukung wacana untuk memulangkan anak-anak warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Kata Desmond, pemerintah harus arif dan bijaksana melihat persoalan eks kombatan ISIS.
Baca: PP Muhammadiyah: Perempuan dan Anak-anak Eks ISIS yang Setia Pancasila Bisa Kembali ke Tanah Air
"Ini juga harus kita lihat kearifan pemerintah yang hari ini kita perlukan dalam rangka menjembatani persoalan-persoalan yang sebenarnya bagi orang yang sudah pernah jadi kombatan, terntara asing, saya sepakat dengan pemerintah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
"Tapi yang tidak terlibat dalam konteks tentara asing, saya pikir kita harus memikirkan, bagaimanapun mereka adalah satu bahasa," imbuhnya.
Desmond juga meminta pemerintah untuk pro aktif mendata keberadaan anak-anak WNI eks kombatan ISIS.
Termasuk apakah mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan ISIS.
"Nah ini lah yang saya bilang tadi pemerintah pro aktif melihat hal ini. Pro aktif ini dalam rangka mendata oh ini anaknya ikut umur berapa, anak-anak kecil gimana ini," ujarnya.
"Kalau mereka tidak punya kewarganegaraan, terus mereka tinggal di mana? Apa yang terjadi kalau itu saudara kita? Saudara Pak Jokowi misalnya, saudara saya misalnya. Di sini lah aku pikir kearifan pemerintah untuk mendeteksi sejak awal agar ada kebijakan khusus terhadap mereka," imbuhnya.
Baca: Pernyataan Jokowi soal ISIS Eks WNI Konsisten dengan UU Kewarganegaraan
Desmond menambahkan, nantinya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat membina anak-anak WNI eks kombatan ISIS untuk menghindari pemahaman radikal.
"Menurut saya kan ada pembinaan kalau wilayah yang dilatih pembinaan yang dilakukan oleh BNPT. Dua berarti undang-undangnya teroris, wilayah pembinaan ini siapa, BNPT," pungkasnya.
Respon PP Muhammadiyah
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai, perempuan dan anak-anak WNI mantan anggota ISIS dapat dipertimbangkan pulang ke tanah air dengan syarat setia pada pancasila.
Ia mengatakan, tidak seluruh eks ISIS harus dipulangkan.
Baca: Fadli Zon Bantah Klarifikasi Fadjroel Rachman soal Isu WNI Eks ISIS: Itu Gara-gara Menteri Agama
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.