Soal Penggerebekan PSK, Andre Rosiade Mengaku Dikecam oleh Pendukung Ahok: Patut Diduga
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade menuding ada pihak yang berusaha menjelekkan dirinya terkait keterlibatannya melakukan penggerebekan PSK.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade menuding ada pihak yang berusaha menjelekkan dirinya.
Hal itu terkait keterlibatannya melakukan penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat pada Minggu (26/1/2020).
Andre Rosiade mengaku dikecam pendukung Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melalui penggiringan opini penggerebekan PSK di Padang.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Sabtu (15/2/2020).
"Yang mengecam saya itu orang-orang yang patut diduga buzzer-buzzer Pak Ahok," kata Andre Rosiade.
Baca: MKD Sebut Andre Rosiade Sebagai Anggota Komisi VI DPR Tak Berhak Langsung Grebek PSK
Ia membantah telah menangkap PSK dan mucikari saat penggerebekan di Padang tersebut.
"Yang melakukan penangkapan itu polisi, yang bekerja sama dengan masyarakat," ungkapnya.
Menurut Andre, dirinya hanya menyampaikan laporan dari masyarakat Padang soal adanya prostitusi online.
"Saya hanya memfasilitasi polisi dengan masyarakat, masa masyarakat melapor ke saya, saya enggak melaporkan ke polisi," jelas Andre.
Sementara itu, Andre mengaku partainya telah menerima penjelasannya mengenai pemanggilan dari Mahkamah Kehormatan (MK) Partai Gerindra.
Baca: Jaringan Peduli Adukan Kasus Gerebek PSK Ala Andre Rosiade ke Ombudsman RI
"Partai sudah mendengarkan saya, dan alhamdulillah responnya positif dan baik," paparnya.
"Yang jelas saya sebagai kader, patuh, taat, dan loyal kepada pimpinan, saya akan selalu hadir jika diundang ke partai," imbuh Andre Rosiade.
Pada Selasa (11/2/2020), Andre Rosiade telah menjalani sidang oleh Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra atas peristiwa penggerebekan PSK yang dilakukannya.
Mahkamah Gerindra: Kami Ingin Tahu Cerita Sebenarnya
Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra telah mendengar klarifikasi Anggota DPR dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade.
Baca: Andre Rosiade Bantah Aksi Grebek PSK Berbau Politis: Saya Peraih Suara Terbanyak di Dapil Sumbar 1
Ketua Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra, Mutanto Juwono, menginginkan Andre menceritakan keterlibatannya ikut serta melakukan penggerebekan PSK di Padang.
"Jadi kami ingin tahu yang sebenarnya terjadi, tidak dari berita koran, dari media sosial," ungkap Mutanto Juwono, dilansir kanal YouTube KompasTV, Rabu (12/2/2020).
Menurut Mutanto, keterangan Andre dibuat kesimpulan untuk menjadi rekomendasi ke Dewan Pimpinan Pusat Gerindra.
Selain itu, ia juga belum berani menyimpulkan apakah Andre Rosiade melanggar etik partai atau tidak.
"Kami enggak berani menyimpulkan, belum mengarah ke situ," kata Mutanto.
Baca: Pakar Hukum: Pihak Hotel Bisa Pidanakan Andre Rosiade Terkait Video Aksi Penggerebekan Prostitusi
Selanjutnya Mahkamah Kehormatan akan menyerahkan kepada DPP Partai dari hasil pemeriksaan Andre Rosiade.
Guna menentukan apakah ada pelanggaran etik yang dilakukan Andre Rosiade.
Andre Rosiade Klarifikasi
Sebelumnya, Andre Rosiade memberikan klarifikasi keterlibatannya dalam penggerebekan PSK.
Ia mengaku telah menjawab semua pertanyaan terkait penggerebekan PSK yang diberikan Mahkamah Kehormatan Partai.
Baca: Merasa Dipojokkan, Ini Penjelasan Andre Rosiade Terkait Penggerebekan PSK
"Pertanyaannya hampir semua anggota majelis bertanya. Makanya agak lama," ujar Andre Rosiade.
"Tapi alhamdulillah, acaranya berjalan dengan baik," sambungnya.
Andre yang merupakan kader Gerindra akan mengikuti segala proses yang ditentukan oleh partai.
Selain itu, Andre mengaku saat terjadi penggerebekan PSK tidak ada kewenangan yang dilanggar oleh dirinya sebagai anggota DPR.
Baca: Polemik Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Peneliti Formappi: Berbau Politis
Andre pun menyampaikan kepada Mahkamah Kehormatan Partai karena dirinya telah diberi kesempatan memberikan klarifikasi.
"Intinya semua yang berkembang di publik, semua isu yang menjadi pertanyaan publik sudah saya jawab di Mahkamah Partai," papar Andre.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)