Mahfud MD: Ketidakadilan dan Toleransi Gangguan Menuju Indonesia Emas 2045
Mahfud MD mengatakan terdapat beberapa gangguan terhadap proses menuju Indonesia Emas 2045.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan terdapat beberapa gangguan terhadap proses menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Mahfud, gangguan pertama adalah kurang bersatunya masyarakat Indonesia.
Intoleransi, menurut Mahfud, merupakan penyebab terjadinya masyarakat Indonesia kurang bersatu.
"Saat ini, gangguan kita adalah kekurang bersatuan. Misalnya muncul gejala intoleransi, dimana orang yang berbeda dianggap musuh," ujar Mahfud di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (17/2/2020).
Baca: Ketua MK Luruskan Pandangan Sejumlah Pihak Terkait RUU Omnibus Law
Menurutnya saat ini muncul sekelompok orang yang menganggap orang yang berbeda sebagai lawan.
Sementara gangguan kedua, menurut Mahfud adalah ketidakadilan.
"Gangguan kedua adalah ketidakadilan. Kalau ketidakadilan terjadi, maka proses menuju Indonesia Emas 2045 itu akan sulit dicapai," tutur Mahfud.
Mahfud mengatakan sebuah negara yang tidak adil bisa disebut negara yang disorientasi atau menyimpang dari orientasi yang seharusnya.
Mahfud mengatakan ketidakpercayaan publik dapat bangkit jika disorientasi terus berlanjut.
"Kalau pemerintahnya tidak adil maka rakyatnya akan tidak percaya. Kalau rakyat tidak percaya kepada pemerintah dan kelangsungan negaranya akan terjadi disobedient, artinya pembangkangan," pungkas Mahfud.