Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Bonus Demografi Luar Biasa, Indonesia Jangan Sampai Gagal Seperti Brasil dan Afsel

Jepang dinilai berhasil mengelola bunus demografi sehingga mampu menghasilkan mobilitas penduduk dengan produktivitas tinggi.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Punya Bonus Demografi Luar Biasa, Indonesia Jangan Sampai Gagal Seperti Brasil dan Afsel
DOK PGK
Acara diskusi membedah topik tentang bonus demgrafi di kantor DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan di Jl Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2020). 

Tren pertumbuhan ekonomi kita tertahan relative stagnan dalam 17 tahun terakhir, bahkan hanya 5 persen dalam 5 tahun terakhir. Pendapatan PDB per Kapita juga lamban

“Tapi kita masih punya waktu untuk menaikkan pendapatan kita menuju negara high income yaitu 12.055 USD,” kata Faisal.

Brasil dan Afrika Selatan

Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum demografi ini karena kalau gagal mengkapitalisasi “momentum” yang ada, maka bonus demografi hanya akan menjadi bencana.

Arief mengatakan, Indonesia harus belajar dari kegagalan Brazil dan Afrika Selatan dalam mengkapitalisasi peluang bonus demografi.

“Periode bonus demografi di Brasil dimulai awal 1970-an dan berakhir pada 2018 yang lalu.
Brazil dianggap “gagal” mempersiapkan diri sejak awal periode bonus demografi dimulai,” kata Arif.

Resesi ekonomi yang terjadi di Brasil telah banyak mempengaruhi sektor formal sehingga pemerintah lebih memprioritaskan alokasi sumber daya untuk kebutuhan jaring pengaman sosial dan pensiun.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut mengakibatkan defisit anggaran yang sangat besar sehingga Brasil tidak mampu mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk penyediaan akses pendidikan yang berkualitas, infrastruktur, kesehatan dan penyediaan lapangan pekerjaan.

Sedangkan untuk kasus Afrika Selatan, permasalahan utama terkait tingginya angka pengangguran. Terjadi diskoneksi antara tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang tidak bisa diimbangi oleh tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan.

Hal ini akibat adanya skill mismatch antara apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja dengan apa yang bisa ditawarkan oleh pekerja.

Mismatch yang ada disebabkan karena kualitas pendidikan yang kurang baik dan kegagalan pemerintah meng-link-an antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Sekitar 53% generasi milenial di Afrika Selatan menganggur karena tidak terserap pasar tenaga kerja,” kata Arif.

Karena itu, dalam konteks memanfaatkan momentum bonus demografi, Pemerintah RI akan mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM). Karena peningkatakan indeks pembangunan manusia sebesar 1 persen saja mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen.

“Melalui berbagai ikhtiar diharapkan kita dapat keluar dari middle income trap, kejemuan pertumbuhan lima persen serta ketimpangan yang memecah persatuan bangsa,” ujar Arif Budimanta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas