Ferdinand Hutahaean Sebut Hasil Survei Ma'ruf Amin Angkanya Ketinggian, Kenapa?
Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin terlalu tinggi.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei kepuasan terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin.
Dalam hasil survei, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi lebih besar dibanding dengan Ma'ruf Amin, yakni 70,1 persen.
Sementara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wapres Indonesia ini hanya 49,6 persen.
Bahkan angka tersebut lebih kecil dibanding dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para Menteri Jokow-Maruf yang mencapai 54,4 persen.
Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut mengomentari hasil survei yang dirilis pada Minggu (16/2/2020).
Ia memberikan pernyataan yang berbeda dengan sejumlah kalangan yang telah menanggapi perihal tersebut.
Menurutnya, angka yang diraih Wapres Ma'ruf Amin justru dinilai terlalu tinggi jika melihat realita yang berada di lapangan.
Ferdinand juga mengatakan bahwa survei yang dilakukan oleh Indo Barometer ini hanya berdasarkan perasaan.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang Tribunnews lansir dari YouTube Talk Show tvOne, Selasa (18/2/2020).
"Terkait survei ini, angka-angkanya bisa bermakna benar atau hanya sebuah fatamorgana," ujarnya.
"Karena survei ini berdasarkan perasaan, apakah anda puas atau tidak," imbuhnya.
Sementara menurutnya, perasaan ini tidak diukur dengan sebuah indikator atau tolak ukur tertentu.
"Ini kan subjektif tidak objektif," tegasnya.
Sehingga Ferdinand menganggap angka yang diperoleh Ma'ruf Amin dalam survei tersebut dinilai terlalu tinggi.
"Jadi angka-angka yang muncul ini menurut saya kalau dibandingkan realita di lapangan, ini ketinggian malah," jelasnya.
Hal ini didasari dengan melihat pergerakkan yang terjadi di media sosial.
Baca: Soal Publik Lebih Puas Kinerja Menteri daripada Wapres, Politisi PDIP: Maruf Kerja Jalan Terus
"Karena apa? Kalau dilihat dalam pergerakan di media sosial, percakapan publik setiap hari, terlihat bergitu tidak puasnya publik," ujarnya.
Mengingat percakapan soal wapres RI ini hampir hilang di media sosial.
"Karena memang aktivitas beliau tidak terpantau oleh publik. Jadi tidak mengetahui apa yang dilakukan," ungkapnya.
"Maka ketika angka ini muncul, ini angka perasaan, mungkin kebetulan yang di survei ini pendukung Jokowi - Ma'ruf dulu," imbuhnya.
"Maka dia menjawab puas, karena enggak enak kalau dijawabnya sebaliknya," kata Ferdinand.
Tak hanya Ma'ruf Amin, politikus Partai Demokrat ini juga menlihat percakapan di media sosial ini kepuasan terhadap kinerja Jokowi seharusnya lebih rendah dari angka 70,1 persen.
"Banyak malah pendukung garis kerasnya (Jokowi) kritis ke beliau karena tidak puas selama 100 hari ini," ungkapnya.
"Selain itu, banyak masalah timbul, seperti terkait dengan intoleransi ada beberapa isu," jelasnya.
Juru Bicara Wapres Tanggapi Hasil Survei
Sementara itu, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi buka suara terkait hasil survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indo Barometer.
Menurutnya kerja Ma'ruf Amin terkait langkah-langkah strategis yang memang jarang dipublikasikan.
"Fokus dari wapres itu lebih banyak sedang merumuskan langkah-langkah koordinasi yang efektif," ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Masduki menambahkan ada kondisi di mana wapres dalam 3 bulan ini sedang melakukan penyusunan langkah-langkah strategis untuk berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian negara.
Tetapi itu tidak pernah menjadi berita penting.
Masduki kemudian memberikan contoh terkait persoalan yang dikerjakan oleh Ma'ruf Amin beserta jajaran kementerian yang terkait.
"Contoh misalnya soal radikalisme," kata Masduki.
Baca: Politikus PAN Tanya Kenapa Wapres Maruf Amin Jarang Muncul ke Publik Dibanding Para Menteri
Baca: Maruf Minta BTN Beri Akses Kredit Pemilikan Rumah ke Marbot Masjid
"Radikalisme itu dengan sektor misalnya BNPT sekarang sedang dibikin roadmap, langkah-langkah yang di bawah koordinasii wapres agar pendekatan mengenai radikalisme itu dilakukan pendekatan dari hulu sampai ke hilir," jelasnya.
Tak hanya radikalisme, ia juga menyebut persoalan seperti UMKM, stunting, industri halal, dan ekonomi umat.
Kendati demikian, Masduki mengaku tidak mempermasalahkan hasil survei yang dikeluarkan oleh Indo Barometer.
Diberitakan sebelumnya, menurut survei Indo Barometer, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 70,1 persen, sementara responden yang tidak puas sebanyak 27,4 persen.
Di sisi lain, tingkat kepuasan publik terhadap wakil presiden saat ini hanya 49,6 persen, sedangkan yang tidak puas sebesar 37,5 persen.
Sementara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para Menteri Kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin sebesar 54,4 persen. Yang tidak puas 28,1 persen.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Reza Deni)