Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekan Depan, Komisi X DPR Jadwalkan Panggil Anies Baswedan Terkait Revitalisasi TIM

Komisi X DPR RI direncanakan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dugaan cacat prosedural revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pekan Depan, Komisi X DPR Jadwalkan Panggil Anies Baswedan Terkait Revitalisasi TIM
Warta Kota/Herudin
Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR RI direncanakan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dugaan cacat prosedural revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Rencananya Komisi X DPR akan menggelar rapat dengan Anies pada 27 Februari 2020.

"Kalau tidak salah tanggal 27 Februari (rapat dengan Anies)," kata Wakil Ketua Komisi X DPR fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf, Rabu (19/2/2020).

Diketahui, Komisi X DPR mendukung revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk ditunda sementara atau dimoratorium.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda usai menerima audiensi dari Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (17/2/2020).

Baca: Hasil Survei Sebut Ahok Lebih Baik dari Anies, DPRD Gerindra M Syarief: Upaya Jatuhkan Gubernur DKI

Syaiful mengatakan Komisi X melihat ada cacat prosedural dan sejumlah regulasi yang tidak terpenuhi dalam revitalisasi ini.

"Karena itu Komisi X setuju dan mendukung supaya revitalisasi TIM ini dimoratorium dulu, dihentikan dulu sampai ada kejelasan terkait dengan prosedur dan terkait dengan adanya kompromi terhadap pelaku yang selama ini ada di sana, yaitu para seniman dan budayawan," ujarnnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR, Senin (17/2/2020).

Kedatangannya para seniman itu untuk mengadu lantaran mereka kecewa dengan revitalisasi TIM.

Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana mengakui para seniman tidak pernah diajak bicara terkait revitalisasi TIM.

"Berangkat dari satu kebijakan itu seperti komet yang menghantam bumi. Mendadak kita hancur berantakan, kira-kira gitu. Tanpa ada kompromi, kayak ketetapan Tuhan aja. Nggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu, tahu-tahu sudah diberlakukan," katanya di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta.

Radhar menhatakan para seniman setuju revitalisasi agar TIM menjadi lebih baik.

Namun, seharusnya para seniman dilibatkan dan diajak bicara soal rencana revitalisasi itu.

Ia mengungkapkan pihaknya sudah melayangkan protes dan meminta moratorium revitalisasi tersebut.

"Kami protes, karena cuma satu masalahnya. Revitalisasi atau revitalisasi atau rehabilitasi TIM, kita tidak peduli namanya, kita setuju TIM menjadi lebih baik, lebih baru, setuju, tapi ya ngomong," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas