Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Kehidupan Nurhadi Selama di Kawasan Hang Lekir

Surat-surat panggilan yang dikirim KPK untuk Nurhadi, istri dan anaknya pun dialamatkan ke rumah tersebut.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ‎Kehidupan Nurhadi Selama di Kawasan Hang Lekir
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan yang sempat dimiliki Nurhadi namun kini sudah dijual ke orang lain. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Keberadaan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi masih simpang siur.

Setelah ditetapkan KPK sebagai buronan kasus suap dan gratifikasi dalam pengurusan perkara di MA, rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan menjadi sorotan.

Rumah tersebut pernah digeledah KPK beberapa tahun silam.

Surat-surat panggilan yang dikirim KPK untuk Nurhadi, istri dan anaknya pun dialamatkan ke rumah tersebut.

Ternyata salah alamat, rumah berlantai dua itu bukan lagi milik Nurhadi.

Bahkan rumah sudah dua kali dijual. Kini pemiliknya bernama Kosasih, warga Surabaya.

Baca: MAKI Bikin Sayembara: Bisa Temukan Buronan KPK Harun Masiku dan Nurhadi Diganjar Hadiah iPhone 11

Baca: Saat Pindahan Rumah, Barang Nurhadi Dibawa ke Villa

Baca: Dua Kali Dijual, ‎Rumah Mewah di Hang Lekir Bukan Lagi Milik Nurhadi

Berita Rekomendasi

Hal tersebut diamini oleh Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Toto Hardiyono saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2020).

Lantas bagaimana sosok Nurhadi dan keluarga selama tinggal disana? Toto mengatakan Nurhadi termasuk warga yang bersosialisasi terlebih rumah mereka jaraknya berdekatan.

"Pak Nur (nurhadi) baik, ngobrol juga. Kadang saya lagi nyapu di luar.

Dia negur, yang bersih nyapunya Pak RT. Kalau ada kegiatan-kegiatan dia juga suka bantu," ucap Toto.

Sementara sang istri, Toto mengaku sangat jarang melihat istri Nurhadi. ‎Dia pun tidak pernah ngobrol langsung dengan istri Nurhadi, Tin Zuraida.

"Saya jarang ngobrol sama istrinya, jarang ketemu. Paling istrinya Pak Nur, ngobrolnya sama istri saya. Kalau kasih oleh-oleh," singkatnya.

Meski jarang bertemu, lanjut Toto, ketika Nurhadi membuat ‎acara untuk sang cucu. Toto serta warga di sekitar turut diundang ke rumahnya.

Karena waktu itu Nurhadi masih bekerja di MA, maka acara-acara yang diadakan Nurhadi ‎dihadiri pula oleh sejumlah tokoh masyarakat.

"Dulu pernah diundang pas cucunya potong rambut, itu tokoh masyarakat banyak datang kerana masih di MA kan," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas