Nadiem Tegaskan Bayar SPP Pakai GoPay Bukan Urusan Kemendikbud, Pihak GoJek: Tidak Ada Kaitannya
Mendikbud Nadiem Makarim memberikan tanggapannya terkait bayar SPP sekolah menggunakan GoPay. Bagaimana reaksinya?
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Mengutip Kompas.com, pembayaran SPP untuk sekitar 180 lembaga pendidikan saat ini bisa dilakukan melalui fitur GoBills yang menggunakan saldo GoPay.
Baca: Pengamat Nilai Gagasan Menteri Nadiem Paling Diingat Publik
Baca: Konsep Merdeka Belajar Nadiem Makarim, Efektifkah Atasi Bullying? Ini Kata Ganjar dan Pakar
Menurut Senior Vice Presidents Sales GoPay, Arno Tse, adanya pembayaran SPP menggunakan GoPay ini diharapkan bisa memudahkan orang tua dan wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana dan kapan saja.
"Layanan terbaru ini membebaskan orang tua dan wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana saja dan kapan saja tanpa harus hadir ke sekolah," jelas Arno Tse, dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2020).
"Orang tua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran,” imbuh dia.
Tak hanya untuk orang tua dan wali murid, program ini diharapkan bisa memudahkan lembaga pendidikan dalam pelaporan dan keamanan transaksi keuangan.
“Selain memudahkan para orang tua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital."
"Di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur," tutur Arno Tse.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, fitur pembayaran SPP melalui GoBills dan menggunakan saldo GoPay, terbilang masih baru.
Di aplikasi GoJek, menu Schools (untuk pembayaran SPP) di fitur GoBills tertulis 'New' di bagian kiri atasnya.
Tanggapan Dede Yusuf
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf, tak mempermasalahkan pembayaran SPP menggunakan GoPay.
Baca: Nadiem Makarim Nilai Kehadiran Monash University di Indonesia Dapat Perkuat Riset Dalam Negeri
Baca: Kritik Terhadap Visi Nadiem Makarim, Sebagai Simbol Kapitalisme Global!
Ia menilai pembayaran digital untuk memudahkan proses tak bisa dihindari saat ini.
"Kalau dilakukan oleh sekolah-sekolah atau individu-individu untuk memudahkan pembayaran, maka itu proses digitalisasi."
"Kita tidak bisa hindari karena sekarang kan mau bayar PLN, mau bayar pulsa, macam-macam juga dilakukan melalui proses digitalisasi, itu enggak apa-apa," terang Dede, Selasa.