Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bubarkan Diri, Massa Aksi 212 Bersihkan Sampah yang Berserakan

"Para donatur yang sudah memberikan bantuan logistik, relawan-relawan medis dan santri-santri yang ikut mengamankan aksi ini, terima kasih," katanya

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Bubarkan Diri, Massa Aksi 212 Bersihkan Sampah yang Berserakan
Tribunnews.com/Reza Deni
Pantauan pukul 17.00 WIB, massa aksi 212 perlahan mulai meninggalkan lokasi unjuk rasa 

"Harun Masiku kemana sudah 40 hari lebih? Ini kalau meninggal seharusnya sudah tahlilan," kata si orator tersebut di atas mobil komando pada Jumat (21/2/2020).

Di sisi lain, mereka juga menyinggung perihal kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri Cs.

Baca: Soal Aksi 212 Bertajuk Berantas Korupsi Mahfud MD Beri Dukungan: Demo Itu Tidak Bisa Dilarang

Menurut sang orator, ada kecurigaan dari puluhan kasus korupsi yang dihentikan lembaga anti rasuah. 

"Mereka baru menjabat sebagai pimpinan KPK sudah ada 36 kasus dihentikan," tandasnya.

Korupsi zaman sekarang lebih dahsyat

Massa aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI masih berunjuk rasa di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Kali ini, giliran Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Marif memberikan orasi dari atas mobil komando.

Berita Rekomendasi

Slamet Maarif mengatakan, aksi hari ini sebagai bentuk keprihatinan masyarakat terkait maraknya kasus korupsi di Indonesia.

Menurutnya korupsi era sekarang lebih parah dibandingkan rezim sebelumnya.

"Korupsi zaman sekarang jauh lebih dahsyat dari zaman sebelumnya, korupsi orde lama di bawah meja, korupsi orde baru di atas meja, sekarang korupsi sama meja-mejanya dibawa. Korupsi sekarang ratusan triliun," kata Slamet di atas mobil komando, Jumat (21/2/2020).

Baca: Massa Aksi 212 Gelar Salat Ashar Berjemaah di Kawasan Patung Kuda

Dia juga menyoroti banyaknya korupsi yang ada di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Mulai dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk hingga PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Kalau korupsi di lembaga negara berarti ada yang salah urus dan yang salah yang memberikan jabatan urus BUMN.

"Makanya kita datang ke Istana mengingatkan. 'Hei yang berikan amanah, yang berikan SK, engkaulah yang bertanggung jawab," kata dia.

Baca: Peserta Aksi 212 Singgung Hilangnya Harun Masiku Hingga Kinerja Firli Bahuri Cs

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas