Jokowi Sebut 2 Alternatif Untuk Evakuasi WNI di Diamond Princess
Presiden menjelaskan, proses evakuasi para WNI di kapal tersebut masih dinegosiasikan dengan pemerintah Jepang.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah belum memutuskan WNI di kapal pesiar Diamond Princess akan dievakuasi menggunakan kapal atau pesawat terbang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, semua alternatif itu tengah dikalkulasi.
"Ada dua, (kapal,red) laut maupun pesawat. Ada risiko dan hitung-hitungan semuanya. Pulau di mananya belum. Jangan dianggap mudah," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan, proses evakuasi para WNI di kapal tersebut masih dinegosiasikan dengan pemerintah Jepang.
Menurut Jokowi, ada banyak hal yang dipertimbangkan. Termasuk, mengantisipasi endemik baru virus corona (Covid-19) menyebar lebih luas.
Baca: Virus Corona Meluas, Ekonomi Dunia Tumbuh di Bawah Proyeksi
"Tanyakan ke Menko PMK, atau Menteri Kesehatan, karena banyak hal. Sekali lagi, ini masalahnya sudah menjalar ke banyak negara. Dari yang dulu Wuhan, Tiongkok, kemudian masuk ke Korea juga, kemudian ada epicentrum di kapal di Jepang. Kemudian ini ada di Iran, ada di Italia," jelasnya.
Dikabarkan, WNI yang bekerja di Diamond Princess telah meminta bantuan Presiden Joko Widodo agar dapat segera dievakuasi dari kapal pesiar yang masih menjalani karantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Baca: Kementerian Agama Antisipasi Penyebaran Virus Corona terhadap Jemaah Haji
Permintaan bantuan itu disampaikan melalui sebuah video yang dirilis oleh ABC.
"Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess di Yokohama sudah sangat takut, ibaratnya dibunuh pelan-pelan," kata salah satu kru WNI dalam video tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.