WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Akan Jalani Observasi Sebelum Dipulangkan ke Daerahnya
WNI kru kapal pesiar Diamond Princes yang akan dievakuasi pemerintah terlebih dahulu akan menjalani observasi
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan WNI kru kapal pesiar Diamond Princes yang akan dievakuasi pemerintah terlebih dahulu akan menjalani observasi sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
"Diobservasi lagi. Kemungkinan di Sebaru lagi," kata Terawan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (27/2/2020).
Pemerintah saat ini sedang mengkaji apakah observasi akan dilakukan di atas kapal atau di pulau.
Namun, menurutnya, kemungkinan besar observasi dilakukan di pulau.
Baca: Pemerintah Antisipasi WNI yang Tidak Mau Dievakuasi dari Kapal Diamond Princess
"Kita kan masih bicara terus, apa dengan kapal atau bagaimana. Pokoknya yang paling nyaman dan membuat mereka sehat," katanya.
Menurutnya mengenai jadwal evakuasi dan observasi masih menunggu komunikasi dengan otoritas Jepang.
Baca: Pesawat Evakuasi WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Berjenis Wide Body
Saat ini pemerintah sudah meminta slot penerbangan untuk mengevakuasi para WNI yang berada di Pelabuhan Yokohama, Jepang itu.
"Soal nanti di mana itu kan sudah diomongkan akan berlanjut. Masih ada waktu untuk fixed nya. Mana yang paling siap. Mana yang bisa melewati dengan sehat. Kita hati-hati di situ," katanya.
Gunakan pesawat
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memulangkan 68 WNI anak buah kapal (ABK) Kapal Pesiar Diamond Princess dari perairan Yokohama, Jepang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemulangan dilakukan menggunakan pesawat.
Baca: Korban Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang Tanggung Jawab Siapa?
"Pemerintah akan mengevaluasi warga negara Indonesia anak buah kapal Diamond Princess yang bersandar di Yokohama yang untuk sementara jumlahnya 68 orang dengan pesawat," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jln Medan Merdeka Barat, Kamis (27/2/2020).
Muhadjir mengatakan, evakuasi dilakukan setelah pemerintah Indonesia berkoordinasi dengan pihak Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.