Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Presiden Jokowi Minta Fokus Sasar 9,91 Juta Jiwa
Kepala Negara juga menyebut, masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) terkait strategi percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Rapat di gelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Saat membuka rapat, Presiden mengulas keberhasilan pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan yang mulanya 11,22 persen ditahun 2015 menjadi 9,22 persen di September 2019.
"Angka di bawah 10 persen ini adalah capaian yang sangat baik namun pekerjaan besar kita belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan kita," kata Jokowi.
Kepala Negara juga menyebut, masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan.
Baca: 5 Obat Alami yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi Radang Tenggorokan
Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran di kementerian dan lembaga bekerja keras menyasar penduduk yang miskin.
"karena itu ratas hari ini saya ingin menekankan beberapa hal, pertama, untuk bekerja lebih fokus lagi untuk menyasar penduduk yang sangat miskin," jelasnya.
Jokowi juga mengungkapkan, standar angka kemiskinan Internasional yang digunakan bank dunia jumlah penduduk sangat miskin saat ini sebanyak 9 juta jiwa atau 3,371 dari jumlah penduduk Indonesia.
Baca: Wapres Maruf Amin Pimpin Rapat Pleno TNP2K, Bahas Target Penurunan Kemiskinan
"Oleh sebab itu kita bisa fokus menangani lebih dahulu yang 9,91 juta jiwa ini," ucapnya.
Hadir dalam rapat terbatas itu Wakil Presiden Ma'ruf Amin, jajaran menteri kabinet Indonesia Maju dan sejumlah perwakilan lembaga negara.