Sandiaga Silaturahmi ke Rumah Ceu Popong, Bahas Politik hingga Kenang Momen Palu Hilang
Tidak hanya bersilaturahmi, Sandi-sapaan Sandiaga Uno, mengaku belajar politik dari sahabat ibundanya, Mien Uno itu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan Sandiaga Uno dalam safari politiknya kini berlabuh di kediaman Dr Dra Hj Popong Otje Djundjunan atau akrab disapa Ceu Popong, pada Rabu (4/3/2020).
Tidak hanya bersilaturahmi, Sandi-sapaan Sandiaga Uno, mengaku belajar politik dari sahabat ibundanya, Mien Uno itu.
Pertemuan Sandi dimulai dengan sarapan di kediaman Ceu Popong yang berada di Jalan Cipaganti, Bandung, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Ceu Popong menyuguhkannya aneka surabi khas Bandung.
Penganan khas sunda itu tidak hanya dibalut gula merah cair ataupun sambal seperti biasanya.
Kali ini, Surabi dibalut dengan aneka topping, mulai dari oncom, ikan, keju hingga coklat.
"Ada surabi manis, Ada surabi amis. pokoknya lengkap deh untuk Sandi," ungkap Ceu Popong Bangga.
Tawaran yang disampaikan Ceu Popong tidak disisa-siakan Sandi.
Sembari menikmati aneka surabi, Sandi yang ditemani Ceu Popong dan suaminya, Raden Otje Djundjunan, mantan Wali Kota Bandung itu berbincang banyak.
Perbincangan meliputi sejarah pendidikan Ceu Popong yang diketahui teman sekelas ibunya hingga peluang kewirausahaan saat ini.
Menurut Sandi, surabi menjanjikan peluang usaha yang baik.
Sebab, makanan tradisional yang semula monoton dan hanya ditemukan di kampung kini banyak dimodifikasi anak muda.
Mereka katanya memberikan sentuhan mulai dari rasa hingga warna dengan beragam toping surabi.
"Surabi ini bisa jadi peluang usaha yang baik untuk anak-anak muda. Banyak ragamnya dan ini makanan yang Bandung banget," ungkap Sandi.
Ingat Momen Menghebohkan
Usai berbincang dan menikmati Surabi, Ceu Popong mengajak Sandi berkeliling rumah.
Sandi pun melihat sebuah benda yang sangat unik, yakni sebuah palu kayu lengkap dengan alas pemukulnya.
Palu itu diungkapkan Sandi merupakan palu bersejarah ketika Ceu Popong memimpin sidang paripurna perdana pada tahun 2014 silam.
"Jadi palu ini bersejarah karena tahun 2014 Ceu Popong memimpin sidang pertama," ungjkap Sandi menunjukkan palu bersejarah.
"Sebagai yang tertua," potong Ceu Popong.
"Sebagai yang tersenior," balas Sandi tersenyum.
Senyum Ceu Popong yang merekah pun dibalas Sandi dengan kisah ketika Ceu Popong memimpin sidang paripurna bersama Ade Rezky Pratama.
Sidang sidang paripurna penetapan Pimpinan DPR periode 2014-2019 yang semula ricuh dan memanas itu berakhir dengan tawa.
Pasalnya, palu pimpinan sidang yang semula digenggam justru hilang saat Ceu Popong hendak emntup sidang.
"Dan pada saat mau mengetuk palu ini, 'Eh di mana paluna? (palunya), paluna?'," kelakar Sandi menirukan ekspresi Ceu Popong yang kebingungan ketika itu.
"Paluna euweuh (tidak ada)," balas Ceu Popong tertawa terbahak.
"Palu na eweuh," tambah Sandi.
"Nah ini akhirnya dikirim menjadi pajangan di sini," ungkap Sandi sembari menaruh palu di rak foto milik Ceu Popong.
"Nuhun," ujar Ceu popong kembali tertawa.
"Semoga menjadi pengingat sidang paling panas dalam sejarah," celoteh Sandi.
Mendengar pernyataan Sandi, Ceu Popong tidak dapat berkata-kata.
Dirinya terlihat tertawa terbahak-bahak mengingat peristiwa menghebohkan yang pernah dialaminya itu.
Atas pertemuan serta pengalaman yang telah dibagikan Ceu Popong dalam kunjungan Sandi ke kediamannya, Sandi mengucapkan terima kasih.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive : https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/04/silaturahmi-ke-rumah-ceu-popong-sandi-jajal-surabi-aneka-rasa-sampai-kenang-momen-heboh-palu-hilang?page=all.