Tak Cuma Buru Masker untuk Antisipasi Corona, Warga Depok Juga Borong Temulawak
Adam (52), pedagang di Pasar Kemiri Muka, Depok merasa kaget ketika dagangan bahan-bahan jamunya ramai diminati pembeli
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Selain masker, warga Depok dalam dua hari terakhir juga banyak membeli temulawak di pasar.
Masker dan temulawak dibeli untuk antisipasi virus Corona.
Adam (52), pedagang di Pasar Kemiri Muka, Depok merasa kaget ketika dagangan bahan-bahan jamunya ramai diminati pembeli sejak dua hari belakangan.
Baca: Persija Jakarta Siap Main Lawan Persebaya Surabaya Kok Ditunda kata Sergio Farias
Baca: Update Pencegahan Virus Corona, Pemerintah Siapkan 137 Rumah Sakit Rujukan
Baca: Ombudsman Ungkap Alasan Pemerintah Lalai Hadapi Virus Corona: Awal-awal Kita Terkesan Agak Longgar
"Katanya sih gara-gara Corona," kata Adam kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) siang.
Pria yang sudah 32 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka mengaku tak pernah mengalami peristiwa ini sebelumnya.
Menurut dia, bahan-bahan jamu seperti jahe, jahe merah, dan temulawak mendadak diborong banyak orang.
Para pembeli terdiri dari ibu-ibu hingga pedagang jamu.
Baca: Polisi Gerebek Gudang di Tangerang, Temukan 600 Ribu Masker yang Ditimbun dan Tak Miliki Izin Edar
Mereka kompak membeli bahan-bahan jamu dalam jumlah besar.
Temulawak jadi salah satu bahan jamu yang membuat Adam ketiban pulung.
"Jahe merah biasa Rp 60.000 jadi Rp 70.000. Jahe biasa juga lumayan, dari Rp 35.000 jadi Rp 50.000," ujar Adam.
"Kemarin ada yang beli temulawak 3-4 kilogram, ada juga pedagang yang beli langsung 10 kilogram. Biasanya boro-boro ada yang beli, ia menambahkan.
Adam mengaku, temulawak biasa ia jual Rp 10.000 saja.
Kemarin, Selasa (3/3/2020), harga temulawak melonjak hingga Rp 50.000. Meski begitu, harga yang melambung tak sampai menyurutkan niat para pembeli memborong temulawak.
"Kemarin sampai habis saya temulawak 1 kuintal," ujar Adam.
Pernyataan Adam diamini oleh Suyadi, pedagang lain bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.
"Kalau lonjakan ada, itu harga temulawak tinggi banget, dari Rp 10.000 jadi Rp 50.000 sejak dua hari ini, sejak corona masuk Depok," ujar Suyadi, Rabu siang.
Kenaikan harga bahan-bahan jamu bukan hanya terjadi di Depok, kota tempat tinggal dua pasien yang dinyatakan positif virus corona pada Senin (2/3/2020) lalu.
Di Salatiga, Jawa Tengah, bahan-bahan jamu atau empon-empon juga meroket. Para pedagang empon-empon kejatuhan durian runtuh.
Pemilik Kios Jamu Bu Harti, Hari Setianto mengatakan kenaikan angka penjualan tersebut setelah ada info, empon-empon bisa menangkal virus corona.
"Setelah ada kabar di media itu jika empon-empon baik untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh secara herbal, penjualan meningkat," jelas dia di kios Pasar Raya II Salatiga, Rabu.
"Omzet naik sekitar 200 persen dua hari ini, kalau keadaan normal per hari dapatnya kisaran Rp 800.000," ungkap Hari.
Borong masker
Pemerintah mengumumkan dua warga Depok positif Corona kemarin.
Sore harinya, warga dan pengendara yang melintas menyerbu mobil boks yang membawa sejumlah dus berisi masker sensi di Jalan Raya Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok.
Bahkan, mereka tak segan merogoh kocek dalam demi memborong masker dengan alasan barangnya yang langka dan sudah sulit didapatkan.
Ahmad salah seorang pengendara motor yang sengaja berhenti mengatakan, dirinya membeli lima pack masker sensi untuk ia dan keluarganya.
"Harga satu pack Rp 20 ribu, ini beli lima. Satu pack itu isinya enam," kata Ahmad di lokasi pada TribunJakarta.com, Selasa (3/3/2020).
Ahmad berujar, masker tersebut akan ia gunakan pribadi dan untuk keluarga besarnya.
"Buat sehari-hari saya sama keluarga juga. Kalau takut sama corona sih ya pasti takut, tapi ini lebih untuk antisipasi saja sih," bebernya.
Sementara itu, seorang wanita pembeli lainnya yang disebut namanya membeberkan dirinya membeli 10 pack masker sensi.
• Ketua DPRD DKI Geram Revitalisasi TIM Terus Berjalan, Gubernur Anies Klaim Tak Cari Untung
Sejak kemarin, ia sudah berburu masker ke berbagai tempat namun belum membuahkan hasil, hingga akhirnya menemukan penjual masker sensi lewat mobil box ini.
"Dari kemarin saya nyari gak nemu, sudah gak ada dimana-mana. Ini kebetulan pas lewat eh nemu, yasudah saya borong langsung 10," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com/Tribun Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.