Haris Azhar: Ada Dua Kemungkinan soal Harun Masiku, Menghilangkan Diri atau 'Dihilangkan'
“Secara politis dalam political crime, dia bisa dieksekusi. Ada opsi itu. Seperti Theys Eluay,” kata Haris
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar, mengatakan ada kemungkinan Politisi PDI Perjuangan, Harun Masiku, tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR Periode 2019-2024, sudah dibunuh.
Menurut dia, ada pilihan mengeksekusi Harun Masiku yang dilakukan oleh oknum.
Baca: Disebut ICW Tak Serius Tangkap Harun Masiku dan Nurhadi, KPK: Kami Sudah Maksimal
Dia mencontohkan, kasus pembunuhan kepada mantan Ketua Presidium Dewan Papua (PDP), Theys Hiyo Eluay.
“Secara politis dalam political crime, dia bisa dieksekusi. Ada opsi itu. Seperti Theys Eluay,” kata Haris, dalam diskusi bertajuk ‘ Memburu Buron KPK’ di Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Dia menilai pada awalnya upaya Harun Masiku melarikan diri karena keinginan diri sendiri.
Namun, kata dia, belakangan terdapat kekuatan di luar kapasitas untuk menghilangkan yang bersangkutan.
“Pasti kalau serapih ini, ada di luar kapasitas dia. Di masa awal, by choice, tetapi hari ini tidak ada yang tahu. Saya tidak bisa baca. Ini hilang,” kata mantan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan.
Terakhir, Harun Masiku disebut berada di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian atau STIK-PTIK, pada Januari 2020 lalu.
Setelah itu, yang bersangkutan hilang bak ditelan bumi.
Dia menilai, pihak KPK juga terkesan tidak berupaya mencari pria asal Sulawesi Selatan tersebut.
“KPK tidak ngapa-ngapain dari kacamata publik. Ini dibiarkan. Jejak itu di PTIK, tetapi polisi tidak pernah buat pernyataan,” ujarnya.
Baca: MAKI: KPK Mampu Tangkap Harun Masiku dan Nurhadi tapi Tak Ada Kemauan
Dia menambahkan, pilihan Harun Masiku menghilangkan atau dihilangkan masih terbuka.
“Bisa dua-duanya. Saya tidak investigasi. Dari info yang ada tetap ada dua potensi. Dua-duanya memungkinkan, dihilangkan atau menghilangkan diri,” tambahnya.