Jadi Korban Teror KKB, 900-an Warga Eksodus dari Pegunungan Areal Freeport Papua
Mereka beramai-ramai mengungsi ke Polsek Tembagapura dan meminta di evakuasi ke Timika, Papua
Editor: Choirul Arifin
Laporan kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga yang meninggalkan kampung di sekitar Pegunungan areal tambang PT Freeport, Papua, kini mencapai 900 orang.
Mereka beramai-ramai mengungsi ke Polsek Tembagapura dan meminta di evakuasi ke Timika, Papua, karena diteror oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Warga yang meninggalkan kampungnya di sekitar Pegunungan areal Feeport terus bertambah. Mereka takut sehingga memilih mengungsi ke Timika,”ujar Kepala Bisang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Minggu 8 Maret 2020.
“Warga merasa takut atas aksi teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata. Kelompok tersebut melakukan pemerasan dan menodongkan senjata api kepada warga,”ungkap Kamal.
Kamal membantah pernyataan Komandan Operasi komando Nasional TPNPB OPM Legakkan Talenggeng yang mengatakan, telah mematikan pasukan keamanan Indonesia sebanyak 17 orang.
Baca: Chacha Frederica Tak Paksakan Diri, Jalani Persalinan Normal
Masyarakat Tembagapura mengungsi ke Timika akibat kontak tembak antara TNI-Polri dan pasukan TPNPB-OPM
“Sampai saat ini belum ada laporan dari anggota di lapangan bahwa ada anggota TNI-Polri yang gugur saat kontak tembak di Tembagapura dan pernyataan dari Legakek Talenggeng itu tidak benar atau Hoax," ujarnya.
Baca: PO Pandawa 87 Kini Miliki Bus Mewah Berchassis Volvo B11R Garapan Karoseri Adi Putro
"Terakhir kejadian gugurnya anggota Brimob atas nama Bharatu Doni Priyanto saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada hari Jumat tanggal 28 Februari lalu,” tegasnya.
Menurut Kamal, Kehadiran aparat TNI-Polri di Tembagapura karena adanya aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata beberapa waktu lalu di area PT.Freeport Indonesia.
“Kami akan lakukan penegakkan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan melawan hukum sesuai Undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.
Kehadiran Kelompok kriminal bersenjata di sekitar Pegunungan areal tambang Freeport, membuat warga resah san ketakutan.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang dilalukan kelompok tersebut, dimana warga masyarakat yang ada di kampung tersebut ingin hidup yang aman dan nyaman tetapi mereka harus dihantui ketakutan dengan aksi yang tidak manusiawi yang dilakukan KKB.
Warga ingin hidup layaknya seperti saudara-saudaranya yang hidup didaerah lainnya di Papua mulai dari orang dewasa hingga anak-anak,” jelasnya.